Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Ferdinand Hutahean: Jika SBY Mau Selingkuh dengan Konstitusi, AHY Lebih Layak Jadi Wapres Dibanding Gibran

Bekas Politisi Demokrat Ferdinand Tak Yakin Moeldoko Bertindak Bodoh dan  Minta AHY Tak Membesarkan - Surya.co.id

Ferdinand Hutahaean mengeluarkan pernyataan keras terkait dugaan adanya penyalahgunaan konstitusi demi membangun politik dinasti di pemerintahan saat ini.

Ia secara tegas menantang Presiden yang dianggap "berselingkuh" dengan konstitusi untuk memuluskan politik dinasti.

Ferdinand menyebut, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bisa saja melakukan hal serupa, tentu terhadap putranya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Menurut Ferdinand, AHY memiliki kapasitas dan kapabilitas jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Gibran, bisa saja menjadi Wakil Presiden.

"Andaikan dulu SBY mau selingkuh dengan konstitusi, tentu AHY yang jauh lebih tinggi kualitasnya kapasitas kapabilitasnya dari Gibran akan jadi Wapres," ujar Ferdinand dalam keterangannya di aplikasi X @ferdinand_mpu (11/10/2024).

Ferdinand juga menambahkan bahwa dirinya telah banyak mendengar nasihat tentang nasionalisme dari SBY.

Ferdinand bilang, SBY selalu menekankan pentingnya integritas dan tidak boleh ada kesalahan dari seorang pemimpin, apalagi seorang Presiden.

"Saya banyak mendengar ajaran nasehat tentang nasionalisme dan bagaimana Presiden atu pemimpin tidak boleh salah dari Pak SBY," tandasnya.

Sebelumnya diketahui, Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dalam acara Peluncuran Buku Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/10/2024), menegaskan bahwa selama masa kepemimpinannya, dirinya selalu menjunjung tinggi sistem dan konstitusi.

Meski mengakui adanya kekurangan selama dua periode kepemimpinannya, SBY dengan tegas menyatakan bahwa dirinya tidak pernah menyimpang atau merusak aturan dasar negara demi kepentingan pribadi atau politik.

"Kita tidak berselingkuh kepada sistem, kepada konstitusi, kepada hal-hal yang patut dipedomani dalam kehidupan bernegara," tegas SBY.

Pernyataan ini disampaikan SBY sebagai bentuk penegasan bahwa selama menjabat, ia mematuhi konstitusi tanpa mengambil langkah-langkah yang menyimpang atau tidak etis.

Meskipun tidak menyebut pihak tertentu, komentar SBY ini diduga merupakan sindiran terhadap mereka yang dianggap menyalahgunakan konstitusi demi kepentingan politik tertentu seperti dikutip dari fajar

Siapa Yang Disindir SBY Telah Selingkuhi Konstitusi? Apakah Jokowi? Begini Analisis Pengamat Politik!

 Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tengah mengkritik pemerintahan Indonesia secara keseluruhan dengan menyinggung soal menyelingkuhi konstitusi.

SBY membandingkan dirinya yang pernah 10 tahun menjadi presiden, meski diakui banyak kekurangan tetapi tidak pernah berkhianat terhadap konstitusi negara.

Pernyataan itu disampaikan SBY ketika berikan sambutan dalam peluncuran buku 'Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I (2004-2009)' di JCC, Jakarta, pada Kamis (10/10/2024).

"Pasti ada pemerintahan yang berselingkuh terhadap konstitusi! Karena kan Pak SBY menyatakan: "Kalau pemerintahan saya tidak!" Begitu kan?" kata Pengamat Komunikasi Politik Universitas Indonesia Effendi Ghazali saat dihubungi, Jumat (11/10/2024).

Menurut Effendi, SBY merasa kalau ada orang di pemerintahan saat ini yang perilakunya justru bertentangan dengan konstitusi.

"Bahkan secara lebih spesifik saat menyebut tugas kepala BIN. Bagus karena menginteli musuh bukan menginteli lawan politik! Intinya di Indonesia SBY merasa ada pemerintahan yang berselingkuh terhadap konstitusi," tutur Peneliti Komunikasi Politik dari Salemba School tersebut.

Akan tetapi, Effendi menilai kalau pernyataan SBY tidak berarti langsung ditujukan kepada Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi). 

Selain terhadap Jokowi, menurutnya, siapa pun yang masih berada dalam pemerintahan saat ini bisa saja merasa tersindir.

Hanya saja, melihat sentimen politik terhadap Jokowi dan keluarga akhir-akhir ini, tak mengherankan pula bila pernyataan SBY ditafsirkan untuk menyindir ayah Wapres terpilih Gibran Rakabuming.

"Memang para akltivis dan civil society sering merasa bahwa akhir-akhir ini para pengkritik atau pihak yang berseberangan dengan pemerintah sedang dicari-cari persoalannya. Juga pernah ada presiden yang bilang dia punya akses ke intel untuk mengetahui isi perut parpol. Jadi rakyat paham sendiri arti dari ungkapan Pak SBY tersebut," pungkasnya.

SBY: Kita Banyak Kekurangan Saat Menjabat, Tapi Tak Berselingkuh pada Konstitusi

Presiden Keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memaparkan sejumlah torehan prestasi yang pernah diraihnya ketika masih menjabat sebagai presiden. 

Di sisi lain, dia pun mengakui masih banyak kekurangan dan kelemahan ketika dirinya menjabat.

"Banyak kekurangan kita, ada kelemahan kita, ada hal yang tidak bisa kita lakukan," kata dia dalam kegiatan Peluncuran Buku Perjalanan dan Capaian Kabinet Indonesia Bersatu I di JCC Senayan, Jakarta, pada Kamis (10/10).

Namun demikian, kata SBY, yang terpenting selama menjabat dirinya tak melakukan tindakan tak terpuji kepada sistem ataupun konstitusi yang jadi pedoman bangsa. Tak diketahui siapa yang disindir oleh SBY dalam ucapannya itu.

"Tapi kita tidak berselingkuh kepada sistem, kepada konstitusi, kepada hal-hal yang patut dipedomani dalam kehidupan bernegara," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, SBY sempat mengemukakan sejumlah rintangan yang dihadapi saat masih menjabat sebagai presiden. Contohnya, rintangan saat 100 hari kerja menjadi presiden.

Ketika itu, SBY mesti dihadapkan dengan bencana tsunami yang terjadi di Aceh. Bencana itu kemudian disusul dengan bencana lainnya yang terjadi di Yogyakarta hingga Sumatra Barat.

"Dari segi natural disaster tentu mengganggu pemerintahan, menyedot banyak sekali anggaran keuangan yang kita miliki," ucap dia.

Tak hanya bencana, pemerintahan SBY juga diuji dengan meroketnya harga minyak bumi dunia yang membuatnya mesti menaikkan harga BBM. Kebijakan menaikkan harga BBM membuat elektabilitasnya sempat anjlok.

"Elektabilitas juga jatuh tapi kita we do not care dalam arti nomor duakan elektabilitas yang penting ekonomi selamat," ujar dia.***

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved