Mirip dengan Bung Karno, Presiden RI pertama, ternyata Jokowi sempat mengganti namanya yang semula Mulyono lantaran sering sakit-sakitan.
Belakangan ini, nama Mulyono membetot perhatian publik di media sosial.
Nama tersebut pun sampai trending topic di X (dulu Twitter) dengan tagar #tangkapmulyono.
Diketahui, Mulyono merupakan nama kecil dari Presiden RI, Joko Widodo.
Jokowi sendiri yang mengakui dalam sebuah wawancara pada tahun 2023 di sebuah media nasional.
Jokowi bercerita bahwa Mulyono adalah nama kecilnya. Ia mengatakan bahwa penggantian nama semacam itu sudah biasa terjadi di masyarakat Jawa dengan alasan tertentu, semisal 'keberatan nama.'
"Ini ceritanya almarhumah ibu saya. Karena sakit-sakitan, diganti dengan Joko Widodo," ujarnya seperti dikutip Kompas.id.
Kendati demikian, justru nama Mulyono di media sosial cenderung negatif oleh warga net.
Mereka menyindir perilaku Joko Widodo yang terkesan melanggengkan dinasti politik di penghujung jabatannya.
Bung Karno ganti nama
Bukan hanya presiden ketujuh RI saja yang pernah mengganti namanya.
Presiden pertama RI, Soekarno, ternyata dulu memiliki nama kecil Koesno Sosrodihardjo.
Dia merupakan anak dari Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Ada cerita di balik penggantian nama Koesno menjadi Soekarno.
Menurut Harian Kompas, 1 Juni 2001, Soekarno pada usia 5 tahun terkena berbagai penyakit berturut-turut. Mulai dari tifus, disentri dan malaria.
Kedua orang tuanya lantas mengganti nama sang anak menjadi Soekarno.
Nama Karno (Karna) diambil dari tokoh pewayangan putra Kunti yang berpihak pada Kurawa demi balas budi dan kewajiban membela negara yang menghidupinya.
Selain itu, menurut keyakinan sang ibu, Soekarno sebagai orang yang dilahirkan di saat matahari terbit maka nasibnya telah ditakdirkan terlebih dulu.
"Jangan lupakan itu, jangan sekali-kali kau lupakan, Nak, bahwa engkau ini putra dari Sang Fajar," kata Ibu Soekarno seperti diberitakan Harian Kompas pada 6 Juni 1991.
Soekarno disebut putra Sang Fajar lantaran kelahirannya tepat pada pukul 05.30 di saat fajar.
Arti Mulyono
Pengajar program Pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, A Budi Susanto SJ, mengatakan, nama Mulyono bisa diartikan terdiri dari kata ”mulyo” yang berarti mulia atau berkecukupan yang disandingkan dengan kata ”ana” yang berarti ada.
Ketika kemudian nama itu berubah menjadi Joko Widodo, tentu terdapat hal yang menjadi dasar.
”Mulyono itu mulyo ditambah ana yang bisa dimaknai bahwa agar sedari awal lahir, seseorang itu hidupnya mulyo atau mulia. Tapi, ini nggatuk-nggatukne atau menyambung-nyambungkan saja,” kata Budi seperti dikutip Kompas.id.