DAMASKUS: Utusan khusus PBB untuk Suriah yang sedang berkunjung, Geir Pedersen, mendesak Damaskus pada hari Minggu untuk bergabung kembali dalam pembicaraan guna merevisi konstitusi negara tersebut, dan memperingatkan bahwa dialog politik sedang menuju “ke arah yang salah.”
Perang Suriah, yang dimulai 13 tahun lalu dengan penindasan terhadap protes pro-demokrasi, telah menewaskan lebih dari 500.000 orang, membuat jutaan orang mengungsi dan menghancurkan perekonomian, infrastruktur, dan industri negara tersebut.
Pedersen telah berusaha membuat kemajuan dengan apa yang disebut komite konstitusi Suriah untuk menulis ulang atau mengubah konstitusi negara yang dilanda perang itu sejak Oktober 2019, namun tidak membuahkan hasil.
Perundingan Jenewa terhenti pada tahun 2022 setelah sekutu Damaskus, Moskow, keberatan dengan pertemuan yang diadakan di Swiss, mempertanyakan netralitasnya setelah negara itu menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas perang di Ukraina.
“Situasi di Suriah saat ini sangat sulit, dan saya pikir semua indikator mengarah ke arah yang salah dalam hal keamanan, ekonomi, dan proses politik,” kata Pedersen kepada wartawan di Damaskus.
“Kita harus terus bertemu di Jenewa dan mengembangkan komite konstitusi dan kerja komite tersebut,” kata Pedersen setelah pertemuan dengan Menlu Suriah. [ARN]
