Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Benarkah Tesla Gak Pakai Nikel? Ini Fakta Sesungguhnya!

 

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) buka suara perihal produksi baterai mobil listrik (electric vehicle/EV) Tesla yang tidak memakai nikel sebagai salah satu komponen bahan bakunya.

Sejatinya, isu ini dihembuskan oleh Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka yang mengutip Co-Captain Timnas AMIN Thomas Lembong (Tom Lembong).

Di mana disebutkan bahwa Tesla menggunakan baterai berbasis lithium ferro phosphate (LFP).

Hal itu dibantah Gibran, bahwa Tesla sampai saat ini masih menggunakan komponen nikel.

Lantas bagaimana faktanya?

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusumah mengungkapkan saat ini Tesla memang tercatat masih menggunakan nikel sebagai komponen pembuatan baterai kendaraan listrik.

Agus mengatakan model mobil listrik yang ada saat ini masih menggunakan jenis baterai Nickel-Mangan-Cobalt (NMC).

"Artinya yang model (EV Tesla) sekarang masih pakai NMC," jelas Agus saat dihubungi CNBC Indonesia, dikutip Selasa (23/1/2024).

Dia menambahkan, model mobil listrik Tesla S, X, 3, dan Y masih menggunakan tipe baterai NMC.

"Model S, X, 3 dan Y masih pakai NMC," tambahnya.

Walaupun saat ini Tesla masih menggunakan komponen nikel untuk jenis baterai kendaraannya, dia mengatakan bahwa Tesla kedepannya akan menggunakan baterai baru tipe prismatik atau Lithium-Ferro-Phosphate (LFP) yang akan diaplikasikan di semua jenis EV Tesla.

"Tapi all future model akan menggunakan prismatic dari LiFePO (LFP)," tandasnya.

Asal tahu saja, melansir history-computer, secara keseluruhan, Tesla EV saat ini mengandalkan tiga jenis katoda baterai yang berbeda: NCA (nikel-kobalt-aluminium), NCM (atau nikel-kobalt-mangan), dan LFP (atau litium-besi-fosfat).

NCA dan NCM dinilai cocok untuk kepadatan energi tinggi dan pengisian daya jarak jauh, sedangkan LFP cocok untuk biaya lebih rendah dan peningkatan stabilitas.

Seperti disebutkan sebelumnya, perusahaan berencana untuk lebih condong ke katoda LFP.

Hal ini berkaitan dengan perkiraan peningkatan permintaan kobalt, belum lagi dampak negatif NCA dan NCM ini terhadap reputasi Tesla di masa lalu.

Sejarahnya, kendaraan listrik Tesla yang terbakar atau terbakar secara spontan karena panas yang sangat besar dari baterai jenis NCA dan NCM.

Jadi, Tesla akan beralih ke jenis baterai LFP yang dinilai bebas dari nikel dan kobalt.

Adapun, Tesla menggunakan baterai lithium-ion di mobilnya karena beberapa alasan.

Namun, faktor terpentingnya adalah mereka memiliki kepadatan energi yang tinggi dan dapat menyimpan energi dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan ukurannya.

Hal itu juga berarti mobil Tesla dapat mencapai jarak tempuh yang lebih jauh.

Baterai lithium-ion juga memiliki kemampuan pengisian daya yang cepat, sehingga cocok untuk kendaraan listrik sehingga pengemudi dapat mengisi ulang mobilnya dengan cepat dan dapat melanjutkan perjalanan, terutama bila baterai tersebut digabungkan dengan jaringan Supercharger Tesla.

Sumber Berita / Artikel Asli : CNBC Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved