Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menuding Menteri Keuangan Sri Mulyani menggunakan strategi pecah belah dalam penananganan kasus mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.
Hal ini karena Sri Mulyani bertemu dengan para influencer di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), salah satu pembahasannya adalah kasus Rafael Alun yang saat ini masih diselidiki KPK.
"Ini mempertegas bahwa dia menggunakan strategi pecah belah dan jajah. Ini neo kolonialisme!" ucap Gigin dikutip WE NewsWorthy dari Twitter @giginpraginanto, Rabu (22/3).
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani bertemu dengan sejumlah pegiat media sosial atau influencer di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Jumat (17/3) malam.
Pertemuan yang berlangsung dari pukul 19.30 WIB hingga 23.00 WIB itu, salah satunya membicarakan soal penanganan kasus mantan pejabat Ditjen Pajak Kemenkeu Rafael Alun Trisambodo (RAT).
Adapun influencer yang hadir antara lain Rudi Valinka (@kurawa), Dee Lestari, Bintang Emon, Babe Cabita, Marcel Siahaan, Chandra Darusman, Felicia Tjiasaka, Richard Sam Bera, dr Tirta, Guntur Romli, dan Mazzini.
Staf khusus Menteri Keuangan, Yustinus Prastowo mengatakan pertemuan bertujuan untuk mendapatkan masukan, pandangan hingga kritik dari publik.
Pertemuan dengan para influencer tersebut merupakan satu rangkaian dengan pertemuan dengan sejumlah tokoh antikorupsi sebelumnya.