Pegawai Ditjen Pajak, Bursok Anthony Marlon menanggapi pernyataan Menkeu Sri Mulyani yang menyinggung pengaduan investasi bodong. Dia curhat dikatain omong doang.
Bursok Anthony Marlon angkat suara masalahnya disinggung Menkeu Sri Mulyani dalam konferensi pers dengan Menkopolhukam Mahfud MD soal transaksi mencurigakan 300 triliun.
Dalam konferensi pers, Menkeu Sri Mulyani menyiratkan pengaduan Bursok Anthony Marlon adalah masalah pribadi. Tapi Sri Mulyani bilang ya sudah ia tampung deh aduannya.
Padahal selama dua tahun ini, Bursok Anthony Marlon berusaha meyakinkan aduannya itu bukan cuma masalah pribadi, tapi ada potensi pemasukan negara, yang bila tidak direspons, negara alami kerugian.
Dalam akhir konferensi pers dengan Menkopolhuma Mahfud MD, Sabtu 11 Maret 2023, Sri Mulyani menyinggung soal pengaduan melalui layanan Whistleblowing System atau Wise Kemenkeu.
Nah soal hal ini, Sri Mulyani masalah aduan yang dilakukan anak buahnya yakni Bursok Anthony Marlon.
"Kemarin ada yang bilang Bu Sri Mulyani omong doang, saya sampaikan laporan ternyata nggak (direspons) ini ternyata staf saya sendiri, yang membuat investasi kena investasi bodong, yang disalahin saya," ujar Sri Mulyanui dikutip dari Youtube Kemenkeu RI.
Sri Mulyani bilang, semua masalah yang dialami pegawainya itu kok muaranya langsung kepadanya ya.
Namun Sri Mulyani bilang ya sudah semua apapun masalahnya coba diselesaikan oleh Kemenkeu.
"Jadi banyak orang punya masalah keuangan, semuanya bermuarahnya seolah ke kami, tapi nggak apa apa, semua saya tangani. Tiap masalah pribadi, perkawinan, sampai korupsi akan mengalir ke kita dan akan terus kita lakukan berdasaran aturan kepegawaian yang ada," jelasnya.
Bursok mengatakan pernyataan Sri Mulyani tersebut adalah soal pengaduannya soal duagaan investasi bodong.
"Bu menteri secara implisit menyinggung pengaduan saya yang masih menganggap itu masalah pribadi," kata Bursok kepada Harianhaluan.com.
Pegawai Kanwil Ditjen Pajak Sumatera Utara II itu sudah menegaskan dalam suratnya ke Menkeu Sri Mulyani, pengaduannya itu punya muatan potensi kerugian negara, bukan soal masalah pribadi.
"Pengaduan saya, ibu anggap sebagai masalah pribadi berarti memberikan keuntungan pribadi bagi saya. Sebagaimana saya sebutkan sebelumnya bahwa pengaduan saya tersebut berpotensi menambah keuangan negara di mana ada bagian pendapatan negara yang diabaikan banyak pihak yang jumlahnya tidaklah sedikit," demikian surat Bursok kepada Sri Mulyani tertanggal 2 Maret 2023.
Dalam surat 2 Maret tersebut, Bursok heran kenapa Sri Mulyani juga tidak merespons aduannya soal potensi pemasukan negara yang bisa mencapai 4,8 triliun. Bursok sampai menyinggung rasa kebangsaaan Sri Mulyani.
"Apakah rasa nasionalisme ibu kepada negara Republik Indonesia ini sudah benar benar luntur sehingga sama sekali tidak terusik terkait dengan pernyataan ibu tersebut? Seolah olah bila itu urusan pribadi, meski ada dugaan kerugian negara yang ditimbulkan, abaikan saja. Apakah ini yang namanya bentuk kecintaan pada bangsa dan negara?" tulis Bursok.
Menjawab soal Menkeu Sri Mulyani semua masalah, termasuk masalah pribadi pegawai Kemenkeu kok muaranya ke dia sih, Bursok berdalih pengaduannya sudah ia sampaikan ke level Ditjen Pajak, tapi karena tidak direspons, ya mau nggak mau Bursok mengadu ke level Menkeu Sri Mulyani.
"Lagipula kali pertama pengaduan saya kirimkan ke Direktorat Jenderal Pajak, kok...di tanggal 27 Mei 2021. Dikarenakan pengaduan saya tidak ditindaklanjuti DJP maka saya eskalasikan ke Kemenkeu," jelas Bursok.(*)
