Kedua aksi tersebut berlangsung pada saat Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memberikan sambutan dalam rapat.
Sawer Duit Mainan
Seorang pria yang belum diketahui identitasnya menyawer uang mainan pada saat Tri Adhianto sedang memberi sambutan di mimbar ruang rapat.
Nampak uang mainan dengan nominal "Rp 100.000" ditebar pria dari lantai 2, sehingga seluruh uang menghujani anggota DPRD yang duduk di lantai 1 ruangan rapat.
Sambil menebar uang mainan dari lantai 2, pria berbaju putih itu berteriak melontarkan kalimat protes kepada Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
"Itu melanggar Perda Nomor 11 tahun 2005. Silakan, Plt Wali kota mengklarifikasi di hari yang berbahagia ini," kata pria tersebut.
Belum diketahui apa tujuan pria berbaju putih menebar uang dari lantai 2 itu, namun petugas keamanan DPRD Kota Bekasi telah mengamankan pria tersebut.
"Jangan rusak Kota Bekasi yang insan ini dengan hasil perjudian yang haram dan melanggar undang undang," kata pria itu.
Mahasiswa Unjuk Rasa
PerbesarPuluhan massa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Bekasi (AMBISI), sempat terlibat aksi dorong dorongan dengan petugas kepolisian di lapangan.
"Kami ingin masuk ke dalam, kami ingin menemui wakil rakyat tapi kenapa justru kami dihadapi oleh barisan anggota kepolisian," kata mahasiswa yang demo.
Dalam aksi unjuk rasa di depan pintu ruang rapat, puluhan massa telah membawa 8 tuntutan yang ingin diberikan kepada Tri Adhianto.
Respons Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto
PerbesarUsai menjalani rapat Paripurna Istimewa, Tri Adhianto menyempatkan diri untuk bertemu dengan para massa yang menyampaikan protes kepadanya.
Merespons kedua aksi sore ini, Tri Adhianto menanggapi dengan tenang dan memaafkan pria berbaju putih yang menebar uang mainan saat sambutan.
"Saya kira yang bersangkutan tadi kan sudah menyampaikan permohonan maaf, mungkin khilaf dan sebagainya," kata Tri.
Terkait unjuk rasa mahasiswa, Tri Adhianto juga telah menerima dokumen tuntutan yang nantinya akan dikaji oleh pemerintah kota bekasi.
"Tadi ada delapan tuntutan, saya kira nanti akan kita pelajari, karena nanti kita akan buatkan kajiannya kita sampaikan," ujar Tri.
