BNPB Bantah Tenda Darurat Didirikan Khusus Sambut Kunjungan Presiden Prabowo di Aceh

 

Repelita Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyatakan bahwa isu tenda BNPB baru didirikan menjelang kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Aceh Tamiang tidak sepenuhnya benar.

Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Brigjen M Arief Hidayat, menegaskan perlunya penjelasan agar masyarakat memahami kondisi sebenarnya di lapangan.

Aceh Tamiang, khususnya Desa Sukajadi di Kecamatan Karang Baru, termasuk wilayah yang paling parah terkena dampak banjir bandang serta longsor di Aceh.

Wilayah tersebut mengalami isolasi total selama beberapa hari karena jalan tertutup oleh banjir dan lumpur tebal.

Tenda BNPB didirikan segera setelah petugas berhasil membuka akses jalan ke lokasi tersebut.

Pemasangan tenda bukan karena adanya rencana kunjungan Presiden Prabowo.

Selama jalur darat belum bisa dilalui, kendaraan pengangkut logistik, tenda, serta perlengkapan darurat lainnya tidak dapat memasuki wilayah itu.

Begitu akses terbuka, tim BNPB langsung bergerak cepat dalam waktu singkat untuk mendirikan tenda dan meningkatkan pelayanan kepada warga terdampak.

Kedekatan waktu antara pembukaan akses dengan agenda kunjungan Presiden menciptakan kesan seolah-olah saling terkait, padahal tidak seperti itu.

BNPB selalu bertindak berdasarkan situasi teknis serta prinsip penanganan darurat, tanpa dipengaruhi oleh jadwal kunjungan siapa pun.

Pada Kamis, 11 Desember 2025, banjir di Desa Sukajadi sudah mulai surut, meskipun lumpur tebal masih menyelimuti area permukiman.

Kondisi ini menyebabkan pengiriman peralatan tambahan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan akses.

Presiden Prabowo bertolak dari Lanud Soewondo di Medan menuju Karang Baru dengan helikopter pada pukul 09.15 WIB.

Keesokan harinya, pada Jumat, 12 Desember 2025, Presiden langsung meninjau lokasi bencana dan menemui para pengungsi.

Dalam kunjungan tersebut, Presiden yang mengenakan baju safari krem serta topi biru mengunjungi posko kesehatan di sekitar area pengungsian.

Ia terlihat bersimpuh agar sejajar dengan anak-anak yang duduk di barisan depan, kemudian menyalami serta mengusap kepala mereka dalam suasana mengharukan.

Sejak akses jalan dibuka, penyediaan kebutuhan pokok seperti makanan bagi warga sudah semakin membaik.

Pasokan air bersih terus ditingkatkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah serta TNI dan Polri.

Karena masih banyak titik pengungsian yang sulit dijangkau, penyaluran bantuan dilakukan secara bertahap.

BNPB menyampaikan apresiasi atas masukan dari masyarakat dan berkomitmen untuk terus memperbaiki pelayanan, termasuk penyediaan air bersih.

Pemasangan tenda oleh BNPB sepenuhnya didasarkan pada kebutuhan darurat serta ketersediaan jalur logistik di lapangan.

Begitu akses terbuka, tim langsung masuk ke lokasi.

Prioritas utama BNPB tetap pada keselamatan serta kenyamanan warga yang menjadi korban bencana.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga