
Repelita Aceh Tamiang - Video pengakuan warga yang hanya makan satu sendok nasi sehari selama terisolasi banjir bandang di Aceh Tamiang menjadi viral setelah diunggah Gubernur Aceh Muzakir Manaf di akun Instagram resminya pada Minggu, 7 Desember 2025.
Dalam rekaman tersebut, seorang warga bernama Wahyu Putra Pratama menceritakan bagaimana banjir datang tiba-tiba saat waktu Maghrib hingga memaksa keluarganya mengungsi ke lantai dua rumah.
Selama lima hari penuh, Wahyu bersama sekitar 50 orang lainnya terkurung di lantai dua rumah yang sama tanpa akses keluar karena genangan air mencapai atap.
"Jadi kami kumpul di sana, semua kumpul di situ, apa pun yang terjadi semua di situ," cerita Wahyu dengan suara bergetar.
Banyak rumah di sekitar langsung hancur tersapu arus deras yang membawa material kayu dan lumpur dalam jumlah besar.
Untuk bertahan hidup, Wahyu dan beberapa pria dewasa nekat berenang melawan arus demi mencari makanan apa pun yang bisa ditemukan.
"Kami cari makanan, apa pun itu, kelapa, kami berenang biar gak hanyut," ungkapnya.
Nasi yang tersisa hanya sedikit sekali sehingga dimasak dan dibagi rata satu sendok per orang dengan prioritas utama diberikan kepada anak-anak.
"Ada nasi beras dikit, kami masak pakai api, sesendok-sendok satu orang, itu pun diprioritaskan untuk anak-anak. Kami (orang dewasa) gak usah (makan)," tutur Wahyu.
Selama terkurung, mereka hanya mengandalkan buah pepaya liar, pisang mentah, atau apa saja yang bisa dipetik di sekitar rumah.
"Selama itu, ya, gak ada logistik, ada pun sisa-sisa apa yang dikasih. Kami bertahan dengan makan apa pun, buah kates, pisang," tambahnya.
Air baru mulai surut pada hari keenam, namun mereka tetap bertahan di lantai dua karena akses jalan masih terputus total.
Kisah Wahyu menjadi gambaran betapa beratnya perjuangan warga Aceh Tamiang yang terisolasi selama berhari-hari tanpa bantuan logistik memadai.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

