Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Program Makan Gratis Era Orde Baru Pernah Dilaksanakan untuk Korban PHK dengan Sistem Kupon

 Mensos Siti Hardijanti Rukmana (kiri) mencanangkan Program Penanggulangan Dampak Sosial Krisis Moneter (PPDSKM) di DKI Jakarta, Selasa (24/3/1998). Dalam acara itu, Mensos sempat mencicipi makanan di warung yang menjadi salah satu pelaksana program itu.

Repelita Jakarta – Program makan gratis seperti MBG (makan bergizi gratis) bukanlah hal baru di Indonesia.

Pada tahun 1998, menjelang berakhirnya rezim Orde Baru, pemerintah melalui Menteri Sosial Siti Hardijanti Rukmana (Mbak Tutut) pernah meluncurkan program serupa.

Kebijakan tersebut diputuskan dalam Rapat Koordinasi Program Penanggulangan Dampak Sosial Krisis Moneter yang digelar di Departemen Sosial pada Jumat, 20 Maret 1998.

Program makan gratis era Orde Baru ditujukan bagi warga yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), berbeda dengan MBG yang menyasar anak-anak sekolah.

Pemerintah saat itu menggunakan sistem kupon untuk mendistribusikan makanan gratis melalui warung-warung sederhana yang telah ditunjuk.

Kupon disalurkan melalui kelurahan dan RT/RW kepada warga yang dinilai layak menerima bantuan.

Kupon tersebut dapat ditukarkan dengan sebungkus nasi lengkap dengan lauk dan sayur di warung yang telah ditentukan.

Selain membantu warga terdampak PHK, program ini juga meningkatkan pendapatan warung kecil yang dilibatkan.

Namun pelaksanaannya tidak berjalan mulus.

Distribusi kupon tidak menjangkau semua warga yang berhak, dan sering kali tidak tepat sasaran.

Kontrol terhadap penggunaan kupon oleh warung-warung juga dinilai rumit.

Terjadi kesalahpahaman antara warga dan pemilik warung, bahkan warung yang tidak ditunjuk pun didatangi warga yang meminta makan gratis.

Krisis moneter yang semakin parah memperburuk situasi.

PHK semakin meluas, harga-harga melonjak, dan aksi unjuk rasa meningkat.

Program makan gratis akhirnya terhenti bersamaan dengan runtuhnya Orde Baru.

Indonesia bukan satu-satunya negara yang menerapkan program makan gratis untuk siswa sekolah.

Di Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara kedelapan yang mengadopsi kebijakan tersebut.

Thailand telah menjalankan program makan sekolah sejak tahun 1952.

Secara global, program MBG dikenal sebagai School Feeding.

Setiap negara memiliki istilah dan mekanisme tersendiri dalam pelaksanaannya.

Menurut laporan The State of School Feeding Worldwide 2024 dari World Food Programme (WFP), sebanyak 107 negara telah melaporkan penerapan kebijakan makanan sekolah.

Contoh negara yang menjalankan program makan bergizi gratis antara lain Brasil dengan National School Feeding Programme, Perancis dengan bantuan untuk kantin sekolah, Kenya, Ukraina, Malaysia, Thailand, dan Timor Leste.

Data WFP menunjukkan bahwa pada tahun 2024, sebanyak 139 juta anak menerima makanan sekolah di negara-negara yang didukung WFP, meningkat dari 108 juta anak pada tahun 2020. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved