Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Hamas Tolak Letakkan Senjata sebelum Negara Palestina Merdeka Terwujud

 Tolak Permintaan Negara Arab, Hamas Ogah Lucuti Senjata Sampai Palestina Merdeka

Repelita Gaza - Hamas menegaskan tidak akan menghentikan perlawanan bersenjata selama syarat pembentukan negara Palestina yang merdeka belum sepenuhnya terpenuhi.

Dalam pernyataan resmi yang disampaikan pekan ini, Hamas menolak tuntutan dari sejumlah negara Arab maupun Barat yang mendesak kelompok itu segera melucuti persenjataan.

“Perlawanan bersenjata kami hanya akan berakhir jika semua hak nasional kami dipulihkan, khususnya berdirinya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya,” tulis Hamas dalam keterangannya.

Negosiasi tidak langsung antara Hamas dengan Israel yang dimediasi Qatar dan Mesir untuk membahas gencatan senjata 60 hari di Jalur Gaza berakhir tanpa kesepakatan pada akhir pekan lalu.

Pada Selasa 2 Agustus 2025, mediator Qatar dan Mesir mendukung deklarasi bersama Prancis dan Arab Saudi yang menekankan perlunya solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Israel-Palestina.

Deklarasi tersebut juga meminta Hamas menyerahkan seluruh senjata kepada Otoritas Palestina yang didukung penuh negara-negara Barat.

Merespons seruan itu, Hamas yang sejak 2007 menguasai Gaza menegaskan tidak akan mundur dari haknya untuk terus melakukan perlawanan.

Hamas menyebut jalan satu-satunya bagi penghentian senjata adalah berdirinya negara Palestina yang sepenuhnya diakui, dengan Yerusalem tetap menjadi ibu kota.

Di sisi lain, Israel tetap menjadikan perlucutan senjata Hamas sebagai syarat utama bagi tercapainya perdamaian permanen.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada bulan lalu bahkan menegaskan bahwa keberadaan negara Palestina merdeka kelak hanya akan menjadi ancaman yang membahayakan Israel.

Ia menegaskan kontrol keamanan atas wilayah Palestina harus tetap dipegang penuh oleh Israel, sembari mengkritik sikap negara-negara seperti Inggris dan Kanada yang sudah lebih dulu mendukung pengakuan negara Palestina sebagai reaksi atas kehancuran Gaza.

Perang antara Israel dan Hamas pecah sejak serangan Hamas ke Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Balasan militer Israel ke Gaza memicu kehancuran besar dan menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina.

Hingga kini, kedua pihak masih saling menyalahkan setelah putaran pembicaraan damai terbaru kembali berujung buntu.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved