Repelita Medan - Video pria bernama Eko Darmawan yang sebelumnya viral karena mengaku sebagai anggota Badan Intelijen Negara (BIN) dan mengintimidasi pemilik toko perhiasan di Medan, kembali ramai diperbincangkan publik.
Kali ini, Eko muncul dalam video baru yang memperlihatkan dirinya menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Video tersebut diunggah pada Selasa, 1 Juli 2025.
Dalam rekaman tersebut, Eko terlihat berada di kantor Polsek Delitua, didampingi oleh beberapa petugas kepolisian.
Ia menyatakan bahwa dirinya ingin mengklarifikasi sekaligus meminta maaf kepada dua institusi, yaitu BIN dan Kopassus Grup 3.
Eko mengakui telah menyebut nama dua institusi itu secara sembarangan demi menakut-nakuti warga.
Warga Kompleks J City ini menyebut bahwa tujuannya mengaku sebagai aparat adalah untuk menciptakan ketakutan dan tekanan terhadap orang lain.
Pihak kepolisian membenarkan bahwa Eko bukan bagian dari BIN maupun Kopassus.
Kapolsek Delitua melalui Kanit Reskrim Iptu Junaidi menyampaikan bahwa Eko telah berdamai dengan pihak korban.
Kesepakatan damai tercapai pada Jumat, 27 Juni 2025, di Mapolsek Delitua.
Menurut Junaidi, tidak ada laporan resmi yang dibuat oleh korban, sehingga proses hukum tidak dilanjutkan.
Ia juga menambahkan bahwa kedua pihak sudah saling memaafkan dan menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
Kasus ini bermula dari keresahan warga Jalan Karya Bakti terhadap adik Eko, berinisial Bn.
Menurut Oky, pemilik toko perhiasan, adik Eko kerap melakukan pemesanan fiktif menggunakan aplikasi ojek online.
Warga menjadi curiga dan merasa terganggu karena driver ojol sering datang ke toko dengan pesanan yang tidak pernah diminta.
Sebagai respons, warga menulis peringatan “hati-hati penipuan COD” di dekat lokasi usaha mereka.
Tulisan tersebut memicu kemarahan Bn.
Pada Kamis siang, 26 Juni 2025, Bn datang dan memprotes tulisan tersebut dengan nada tinggi.
Keributan pun tak terhindarkan.
Sore harinya, istri Oky, Rina, mendatangi rumah orangtua Eko untuk meminta klarifikasi atas tindakan Bn.
Tidak lama setelah itu, Eko mengirim pesan singkat kepada Oky.
Dalam pesannya, Eko mengaku sebagai anggota BIN dan personel Kopassus Grup 3.
Ia juga menyertakan foto pistol dan lambang BIN untuk memperkuat klaimnya.
Pada malam harinya, Eko datang langsung ke toko milik Oky.
Dengan menunjukkan lencana, ia menyatakan tidak terima adiknya diperlakukan demikian.
Menurut Rina, Eko sempat mengangkat pistol ke atas dan mengucapkan ancaman secara langsung.
“Kupukul kau nanti nangis,” ucapnya seperti ditirukan Rina.
Peristiwa itu membuat pemilik dan karyawan toko merasa terancam.
Mereka pun segera menghubungi kepolisian, namun saat didatangi, Eko sempat menghilang.
Aksi intimidasi tersebut membuat warga sekitar semakin resah.
Oky berharap kejadian seperti ini tidak terulang dan meminta aparat memberikan perlindungan agar warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.