Pesta Narkoba Berujung Maut di Gili, Dua Polisi Jadi Tersangka Kematian Brigadir Nurhadi

 

Repelita Nusa Tenggara Barat - Kematian Brigadir Nurhadi dalam sebuah pesta narkoba di vila mewah Gili Trawangan memasuki babak baru setelah pengakuan mengejutkan dari salah satu tersangka, Misri Puspita Sari.

Misri melalui kuasa hukumnya, Yan Mangandar Putra, mengungkap bahwa pesta tersebut melibatkan dua perwira polisi, Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra, bersama dirinya dan seorang wanita sewaan bernama Melanie Putri.

Kelima orang itu berpesta dengan alkohol dan narkoba.

Pil ekstasi disebut dibawa langsung oleh Kompol Yogi, sementara obat penenang dibeli Misri usai menerima transfer Rp2 juta dari Yogi.

Menurut keterangan Misri, sekitar pukul 19.00 WITA, mereka berlima berendam di kolam dalam kondisi mabuk.

Brigadir Nurhadi sempat terlihat menciumi Melanie di atas air.

Misri menegur karena Melanie diketahui sebagai wanita ‘abangnya’ Haris.

Tak lama kemudian, Haris dan Melanie kembali ke kamar hotel sebelah.

Kompol Yogi juga masuk kamar untuk tidur.

Misri tetap berada di vila.

Ia kemudian melihat Haris keluar-masuk dari hotel menuju vila sebanyak tiga kali.

Rekaman CCTV menunjukkan Haris terakhir masuk ke vila pada pukul 19.58 WITA.

Setelah itu, Misri mengaku mulai kehilangan kesadaran akibat pengaruh obat.

Ia hanya sempat membangunkan Kompol Yogi dan masuk ke kamar mandi selama lebih dari 20 menit.

Saat kembali, Brigadir Nurhadi sudah ditemukan tak bernyawa di kolam.

Kasus ini kemudian menyeret Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri sebagai tersangka.

Dua perwira polisi itu telah dipecat dari kepolisian.

Polisi juga masih mendalami kemungkinan adanya pembunuhan atau kelalaian yang disengaja dalam kematian Nurhadi.

Awalnya diduga sebagai kasus tenggelam, kematian Brigadir Nurhadi kini menjadi sorotan nasional dengan dugaan kuat pelanggaran pidana berat.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok.

Baca Juga