Repelita Jakarta - Isu yang menyoroti dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo kini melebar ke tuduhan adanya aktor intelektual di belakang manuver tersebut yang ramai disebut ‘partai biru’.
Klaim soal adanya sosok besar di balik isu ini bermula ketika Roy Suryo bersama Rismon Sianipar dan Dokter Tifa pertama kali menggulirkan polemik dugaan ijazah palsu Jokowi ke publik.
Merasa difitnah, Jokowi pun melapor ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik yang kini perkaranya sudah naik ke tahap penyidikan.
Belakangan, Jokowi kembali menyinggung ada aktor besar yang sengaja memainkan isu tersebut, meski tidak menyebutkan siapa yang dimaksud.
Roy Suryo menanggapi spekulasi tersebut dengan menegaskan bahwa Partai Demokrat tidak ada sangkut pautnya dengan tuduhan itu meskipun dirinya pernah berkiprah belasan tahun di partai tersebut dan sempat menduduki posisi Wakil Ketua Umum.
Ia menegaskan bahwa pimpinan Partai Demokrat yang ia kenal adalah sosok negarawan yang tidak akan terlibat cawe-cawe seperti yang dituduhkan.
Roy juga menampik kabar miring bahwa ada bohir atau penyokong dana di balik manuver yang dilakukannya bersama dua rekannya.
Menurut Roy, apa yang mereka lakukan murni atas dasar riset dan hasil temuan ilmiah tanpa motif politik apa pun untuk menjatuhkan pihak tertentu.
Kalaupun terbukti ijazah itu benar-benar palsu, Roy memastikan tidak ada niat dari pihaknya untuk memenjarakan Jokowi.
Sementara itu, Partai Demokrat melalui Juru Bicara Herzaky Mahendra Putra juga membantah keras tuduhan yang menyebut partainya berada di balik serangan isu ijazah palsu tersebut.
Herzaky menegaskan, Roy Suryo sudah bukan bagian dari Demokrat sejak 2019 setelah mundur karena perbedaan sikap politik.
Ia menilai tuduhan terhadap Demokrat sebagai fitnah besar yang sengaja dimainkan untuk memecah belah dan mengadu domba, apalagi hubungan antara keluarga SBY dan keluarga Jokowi selama ini terjalin baik dan saling menghormati.
Ia mencontohkan bagaimana Gibran dan Kaesang datang ke Kongres Partai Demokrat dan sebaliknya jajaran Demokrat hadir ke acara PSI yang dipimpin Kaesang.
Herzaky juga menyinggung momen Wapres Gibran yang menjenguk langsung SBY saat menjalani perawatan di rumah sakit beberapa waktu lalu, sebagai bukti hubungan kedua keluarga terjalin erat.
Herzaky meminta semua pihak berhenti menggoreng isu yang menyesatkan dan merusak ruang publik dengan fitnah serta provokasi murahan yang justru menodai nilai demokrasi yang sehat.
Ia berharap klarifikasi ini bisa menjawab kebingungan publik dan menepis berbagai spekulasi liar yang berkembang di tengah masyarakat.
Di sisi lain, kemunculan narasi ‘partai biru’ sempat mencuat saat Sekjen Peradi Bersatu, Ade Darmawan, yang juga pelapor Roy Suryo, tampil dalam wawancara di televisi dengan mengenakan baju biru seraya melempar clue kepada publik.
Meski demikian, Jokowi hingga kini tetap enggan menyebut secara gamblang siapa yang dia maksud sebagai aktor besar di balik gonjang-ganjing ijazah palsu dan wacana pemakzulan yang menyeret nama putra sulungnya, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Jokowi hanya menegaskan bahwa apa yang ia rasakan adalah manuver politik terorganisir dengan sokongan pihak-pihak berpengaruh yang tidak bisa dianggap remeh.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok

