Pakar Bahas Isu Ijazah Palsu: Gosip Politik untuk Lampiaskan Kemarahan atas Penderitaan Sehari-hari

 

Repelita Bandung - Pengamat komunikasi politik dari Universitas Padjajaran, Kunto Adi Wibowo, memandang bahwa polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo terus berlarut karena menjadi saluran gosip politik bagi masyarakat untuk melampiaskan rasa jengkel atas tekanan hidup sehari-hari.

Pandangan tersebut diungkapkan Kunto saat hadir dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di KompasTV pada Senin 28 Juli 2025.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat Indonesia memang sangat menyukai isu politik yang berbau sensasi, sehingga gosip semacam ini mudah berkembang dan bertahan lama di ruang publik.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan adanya tokoh besar di balik pusaran isu tersebut, Kunto menyebut bahwa hal itu bisa saja benar atau sebaliknya, sebab kepastian mengenai dalang di baliknya sangat sulit dibuktikan.

Namun ia menekankan bahwa energi yang membuat kabar ini tetap hidup justru berasal dari rakyat yang menjadikan gosip politik sebagai jalan keluar menyalurkan rasa marah akibat beban ekonomi dan kondisi politik yang dianggap stagnan.

Kunto mencontohkan bahwa sejak dulu masyarakat selalu membutuhkan sarana untuk melepas tekanan, sehingga rumor-rumor receh yang viral menjadi wadah pelampiasan yang paling mudah diakses.

Ia mengingatkan bagaimana pada tahun 2000 sempat ramai gosip mengenai Megawati hanya lulusan SMA yang juga cepat membesar tanpa dasar yang pasti.

Lebih jauh Kunto menjelaskan bahwa gosip politik yang sudah telanjur viral pada akhirnya bisa dijadikan komoditas politik dan dimanfaatkan oleh aktor mana pun sesuai kepentingan mereka.

Ia menduga isu ini bisa saja diarahkan untuk menggiring opini politik menuju 2029 atau sekadar mendukung kepentingan jangka pendek, apalagi Jokowi masih punya peran politik melalui anak-anaknya.

Di akhir penjelasannya, Kunto mengaku bahwa dirinya secara pribadi termasuk orang yang tidak terlalu mengikuti kabar dugaan ijazah palsu tersebut.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga