Ijazah Jokowi Dipersoalkan, Kasus Naik Penyidikan Bukti Pengaduan Benar

Repelita Jakarta - Polda Metro Jaya memutuskan menaikkan status perkara dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo ke tahap penyidikan.

Pihak pendukung Jokowi menilai langkah ini membuktikan adanya dasar hukum yang kuat.

“Ditingkatkannya ke tahap penyidikan menandakan pengaduan yang disampaikan Pak Jokowi mengandung kebenaran dan merupakan tindak pidana,” ujar Rivai Kusumanegara selaku kuasa hukum Jokowi.

Rivai menegaskan kliennya ingin reputasi dan nama baiknya dapat dikembalikan.

Ia memastikan proses hukum akan diawasi hingga putusan pengadilan keluar.

“Dengan upaya hukum tersebut Pak Jokowi mengharapkan nama baiknya dipulihkan dan keaslian ijazah dikukuhkan pengadilan. Sebagai penasihat hukum korban, kami akan memonitor perkara tersebut hingga ke pengadilan sehingga pada saatnya terdapat kepastian hukum,” tegas Rivai.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan penyidik telah melakukan gelar perkara untuk laporan tersebut.

Ade mengatakan gelar perkara digelar Kamis malam dan menghasilkan keputusan untuk melanjutkan ke penyidikan.

"Bahwa kemarin Kamis tanggal 10 Juli pukul 18.45 WIB penyelidik telah melakukan gelar perkara terhadap 6 laporan polisi yang sedang ditangani penyelidik Subdit Kamneg Ditreskrimum Polda Metro Jaya," jelas Ade.

Setelah pemeriksaan mendalam, ditemukan unsur pidana dalam laporan yang dibuat pihak Jokowi.

Kasus pun resmi ditindaklanjuti ke tahap penyidikan.

Jokowi sebelumnya melaporkan lima orang yang diduga menyebarkan tuduhan ijazah palsu.

Para terlapor dikenakan pasal fitnah dan pencemaran nama baik.

“Jadi pasal yang kita duga dilakukan itu ada Pasal 310, 311 KUHP, ada juga beberapa pasal di Undang-Undang ITE antara lain Pasal 27A, 32, dan juga Pasal 35 UU ITE. Itu semua sudah disampaikan,” kata Yakup Hasibuan selaku kuasa hukum Jokowi..(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga