Repelita Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mendapat penugasan baru di Papua.
Wapres Gibran mendapat tugas dari Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat pembangunan di Papua, yang berdasarkan pada ketentuan Pasal 68A Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua.
Dalam Pasal 68A UU Otsus Papua tersebut, diatur tentang keberadaan Badan Khusus untuk melakukan sinkronisasi, harmonisasi, evaluasi, dan koordinasi pelaksanaan otsus Papua.
Badan Khusus itu telah dibentuk Presiden Ke-7 RI Joko Widodo dengan Peraturan Presiden Nomor 121 Tahun 2022, namun berbagai aturan terkait dengan pembentukan badan tersebut bisa saja direvisi sesuai kebutuhan untuk lebih mempercepat pembangunan Papua.
Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra sebelumnya menyebut Gibran akan berkantor di Papua untuk menangani sejumlah persoalan di Papua.
Salah satu penugasan khusus yang diberikan kepada Gibran adalah mengurus pembangunan fisik di Papua hingga permasalahan HAM.
Sehari setelahnya, Yusril meralat pernyataannya.
Bahwa bukan Gibran yang akan berkantor di Papua secara permanen melainkan Sekretariat Badan Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua yang dibentuk oleh Presiden Prabowo berdasarkan amanat undang-undang.
Sejumlah pihak kemudian menyorot tugas baru putra sulung Joko Widodo itu.
Tak sedikit yang menyindir bahwa Gibran sengaja diasingkan jauh dari pusat pemerintahan.
Namun pandangan lain datang dari pemilik akun X Partai Socmed.
Menurut akun anonim ini, Gibran justru tengah diberi panggung oleh Presiden Prabowo untuk menunjukkan tajinya.
"Ada yg bilang Gibran sengaja diasingkan di Papua, tapi kami bilang Pak Prabowo sedang memberi panggung pada Wapresnya. Dan Papua adalah panggung terbaik yg dapat membuatnya bersinar," cuit @PartaiSocmed, dilansir pada Kamis (10/7/2025).
Wakil Presiden sebelumnya Ma’ruf Amin pun pernah mendapat tugas serupa dari Jokowi.
Sehingga menurut Partai Socmed, hal ini bukan isu baru.
"Kyai Ma’ruf dulu juga dapat penugasan yg sama dari Pak Jokowi. Jika demikian harusnya remotely. Tapi jika Gibran pintar melihat potensi dari penugasan ini dia akan sering disana dan memakai penugasan ini sebagai panggung," ungkapnya.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

