
Repelita Jakarta - Polemik dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali menyeret nama Roy Suryo yang dulu dikenal sebagai kader Partai Demokrat, meski partai berlambang bintang mercy itu sudah menegaskan tidak ada kaitan apa pun dengan langkah Roy Suryo saat ini.
Roy Suryo yang selama ini mengklaim diri sebagai pakar telematika tampil vokal menyuarakan keraguan soal ijazah Presiden Jokowi.
Situasi ini memanas setelah Sekretaris Jenderal Peradi Bersatu, Ade Darmawan, melaporkan Roy Suryo ke polisi sekaligus memunculkan dugaan bahwa ada “partai biru” yang berdiri di belakang isu ijazah palsu tersebut.
Partai Demokrat yang merasa diseret dengan label “partai biru” langsung membantah tegas tuduhan itu.
Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, menegaskan Roy Suryo sudah tidak memiliki hubungan dengan partainya sejak lama.
Hinca menceritakan bahwa dirinya adalah Sekretaris Jenderal Partai Demokrat ketika Roy memutuskan untuk mundur pada 11 Maret 2020.
Hinca juga memastikan seluruh kader Partai Demokrat sama sekali tidak terlibat atau mendukung narasi ijazah palsu Presiden Jokowi.
Ia menyebutkan, apabila ada pihak yang sengaja menarik-narik nama Demokrat ke pusaran isu ini, maka pihaknya siap meluruskan fakta dengan tegas.
Hinca pun mengingatkan publik bahwa Roy Suryo pernah menjadi bagian Demokrat sejak 2005, sempat duduk di DPR pada periode 2009-2014, dan pernah menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga pada masa Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono.
Setelah masa jabatan menterinya selesai, Roy sempat kembali ke DPR melalui mekanisme pergantian antar waktu pada 2017 hingga 2019.
Akhirnya pada 2020, Roy Suryo menyerahkan surat pengunduran diri langsung kepada SBY dengan alasan ingin fokus pada tugas akhir studi doktoralnya serta tidak lagi aktif dalam struktur partai.
Dalam surat itu, Roy Suryo juga memohon maaf atas segala kekurangan selama mengemban amanah sebagai pengurus partai maupun pejabat publik di era kepemimpinan Demokrat.
Hinca pun kembali menegaskan bahwa segala tindakan Roy Suryo saat ini sepenuhnya di luar tanggung jawab Partai Demokrat.
Partai Demokrat, kata Hinca, tidak memiliki niat sedikit pun untuk mencampuri atau mendukung isu yang menurutnya hanya menimbulkan kegaduhan politik. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok

