Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Trump Desak Sidang Korupsi Netanyahu Dihentikan, Sebut Bermuatan Politik dan Layak Diampuni "Sebut Berjasa untuk Israel"

 Trump Tolak Permintaan Netanyahu untuk Pertahankan Sanksi Suriah

Repelita Washington - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyerukan agar persidangan korupsi yang menjerat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, segera dibatalkan.

Dalam unggahannya di platform Truth Social, Trump menyebut Netanyahu sebagai pahlawan besar yang layak dibebaskan dari jeratan hukum.

Ia menilai pemimpin Israel itu telah berjasa besar bagi negaranya, termasuk dalam menghadapi ancaman dari Iran.

Menurut Trump, Netanyahu juga telah membantu Amerika Serikat dalam upaya denuklirisasi global, terutama dalam mengatasi potensi penggunaan senjata nuklir.

"Persidangan Bibi Netanyahu harus dibatalkan segera atau diberi pengampunan," tulis Trump, Kamis 26 Juni.

Trump bahkan menuding bahwa kasus yang menimpa Netanyahu bermuatan politis dan bukan semata persoalan hukum.

Ia mengklaim bahwa dirinya dan Amerika Serikat kini siap menyelamatkan Netanyahu dari proses hukum yang disebutnya sebagai permainan politik.

"Amerika Serikat-lah yang menyelamatkan Israel, dan sekarang Amerika Serikat-lah yang akan menyelamatkan Bibi Netanyahu," tegas Trump.

Diketahui, Netanyahu sedang menghadapi tiga kasus hukum berbeda sejak 2019.

Kasus-kasus itu meliputi tuduhan suap, penipuan, dan pelanggaran kepercayaan dalam perkara yang dikenal sebagai Kasus 1.000, 2.000, dan 4.000.

Netanyahu membantah semua dakwaan yang diarahkan padanya dan menyebutnya sebagai rekayasa.

Ia menjadi pemimpin Israel pertama yang menjalani persidangan pidana sembari masih menjabat.

Hukum Israel tidak mewajibkan Netanyahu mundur dari jabatannya kecuali Mahkamah Agung menjatuhkan vonis bersalah, yang prosesnya bisa berlangsung selama berbulan-bulan.

Selain kasus korupsi, Netanyahu juga menghadapi tuntutan dari Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Surat perintah penangkapan telah dikeluarkan pada November 2024 terkait kekejaman di Gaza, yang menyebabkan lebih dari 56.000 korban jiwa sejak Oktober 2023, mayoritas di antaranya adalah perempuan dan anak-anak. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved