Penjualan Pulau Indonesia di Situs Asing Picu Krisis Kepercayaan dan Ancaman Kedaulatan

Repelita Jakarta - Kehadiran dugaan praktik jual beli pulau di Indonesia melalui situs asing privateislandonline.com menggemparkan dunia maya.

Beberapa pulau yang tercantum di situs tersebut diduga berada di wilayah kedaulatan Indonesia, termasuk Pulau Panjang di Nusa Tenggara Barat dan sejumlah pulau di kepulauan Anambas, Riau.

Situs itu menampilkan halaman bertajuk For Sale yang memungkinkan pengguna melihat pulau-pulau tersebut sebagai objek jual beli.

Fenomena ini memunculkan kekhawatiran besar mengenai legalitas dan pengelolaan wilayah kepulauan Indonesia yang sebenarnya diatur ketat oleh pemerintah.

Pengamat politik Adi Prayitno menilai peristiwa ini sangat mencurigakan dan berpotensi merusak wibawa negara dalam pengawasan wilayah pulau-pulau kecil.

Ia mempertanyakan bagaimana mungkin pulau-pulau bisa diperjualbelikan bebas lewat platform online seperti itu.

Adi Prayitno juga menegaskan pentingnya kementerian dan lembaga terkait segera melakukan klarifikasi dan investigasi menyeluruh atas dugaan ini.

Kementerian Agraria dan Tata Ruang menegaskan bahwa jual beli pulau tidak diizinkan karena wilayah negara berada di bawah kendali penuh negara dan tidak bisa diperjualbelikan secara bebas.

Bupati NTB bahkan menyatakan tidak mengetahui adanya klaim penjualan Pulau Panjang yang muncul di situs tersebut.

Meski begitu, informasi ini terus menjadi perbincangan luas dan viral di media sosial.

Adi Prayitno mendesak pemerintah agar transparan dalam meluruskan isu ini agar tidak menimbulkan persepsi negatif dan ketidakpastian di masyarakat.

Ia mengingatkan pula bahwa jika terbukti ada pelanggaran hukum, pemerintah wajib mengambil tindakan tegas secara preventif.

Penanganan serius dan terbuka diharapkan mampu meredam kekhawatiran publik terkait isu kepemilikan pulau yang sensitif ini. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga