Repelita Jakarta - Sebuah diskusi panas muncul dalam episode podcast YouTube dr. Richard Lee yang tayang pada 25 Juni 2025.
Dengan judul “Perang Dunia 3 Dimulai? Israel vs Iran, Siapa yang Paling Kuat?”, dr. Richard mengundang pengamat Timur Tengah sekaligus jurnalis investigatif, Faisal Assegaf, sebagai narasumber.
Dr. Richard Lee yang kini dikenal sebagai pembawa acara podcast berpengaruh, kembali mengangkat isu sensitif yang menyita perhatian publik.
Dalam durasi lebih dari satu jam, Faisal melontarkan pernyataan tajam mengenai dukungan terhadap Palestina yang menurutnya paling nyata berasal dari Iran.
“Iran membantu Palestina dari awal. Kalau mau jujur, Iran yang membuat Palestina punya harkat dan martabat. Bisa membela diri. Kalau orang dibully gak ngelawan kan hina banget,” ucap Faisal.
Ia menegaskan bahwa Iran memberikan bantuan dalam bentuk militer, pelatihan, dan pendanaan langsung, bukan hanya ucapan atau diplomasi semata.
Menurutnya, negara-negara Muslim lainnya justru hadir saat semuanya sudah terlambat.
“Sedangkan negara-negara muslim hanya datang ketika sudah banyak anak yatim piatu. Sudah banyak janda, sudah banyak duda. Sudah banyak istilahnya manusia sudah jadi bangkai di mana-mana baru datang. Itu pun juga dengan, ya tanda kutip, proyek rekonstruksi,” lanjut Faisal.
Ia juga menyoroti peran Iran dalam kelahiran Hamas dan Jihad Islam di Gaza.
Faisal menyebut bahwa pemimpin Hamas seperti Yahya Sinwar dan Ismail Haniya telah secara terbuka mengakui bantuan besar dari Iran dalam membentuk dua milisi tersebut.
“Iran itu membantu pendirian Hamas, Jihad Islam. Dua milisi terbesar di jalur Gaza. Itu diakui Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang tewas beberapa tahun lalu. Terus kemudian Ismail Haniya. Banyak kok para pemimpin Hamas mengakui. Malah ada pidato Yahya Sinwar dia bilang, negara kami, saudara kami bangsa Arab gak ada yang datang membantu kami,” tutur Faisal.
Pernyataan Faisal membuka ruang baru bagi publik Indonesia dalam melihat isu Palestina bukan hanya sebagai simbol, tetapi perjuangan nyata yang membutuhkan dukungan konkret.
Beberapa netizen memberikan komentar, “Setuju banget sama Faisal, udah saatnya kita buka mata siapa yang bener-bener bantu.”
Namun ada juga yang berpendapat, “Iran gak murni bantu, pasti ada agenda politik sendiri.”
Meskipun demikian, diskusi ini dinilai berhasil menggugah kesadaran akan pentingnya membedakan antara dukungan retoris dan aksi nyata dalam konflik kemanusiaan.
Pernyataan Faisal membongkar pandangan tunggal yang selama ini mendominasi isu Palestina di tengah dunia Islam yang kompleks dan penuh kepentingan. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok.

