\
Repelita Bandung - Gagasan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akan mengirim siswa bermasalah ke barak militer sebagai bentuk pendidikan karakter memicu gelombang kritik dari publik.
Program ini menyasar siswa yang dianggap ‘nakal’ agar bisa dididik dalam lingkungan yang menekankan kedisiplinan.
Namun, pendekatan tersebut langsung ditentang oleh akun X @omong-omongcom.
“Program pendidikan di barak militer bagi anak 'nakal' yang dicanangkan oleh KDM harus ditolak. Lingkungan militer bukanlah tempat yang tepat untuk anak mengenyam pendidikan. Sistem totaliter bukanlah cara mendidik anak yang baik,” tulis akun tersebut pada Jumat 27 Juni 2025.
Pandangan senada disampaikan oleh penulis dan novelis Okky Madasari yang menyindir bahwa Dedi hanya sedang mencari sorotan publik.
“Jika yang dicari sekadar popularitas, KDM ini sudah berada di jalan yg benar. Pernyataan dan kebijakannya dibahas di mana-mana. Dari yg model candaan hingga kajian serius. Di Omong-Omong utk kesekian kalinya, KDM diulas serius. Ga bisa diabaikan, dia pembuat kebijakan euy…,” tulis Okky di akun pribadinya.
Rencana pendidikan dengan pendekatan militer ini mencuat setelah pemerintah provinsi mengumumkan kebijakan pembinaan khusus untuk siswa bermasalah.
Dedi menyebut langkah ini penting untuk menanamkan nilai kedisiplinan sejak dini.
Namun, sejumlah pihak menilai kebijakan tersebut bersifat represif dan bisa berdampak buruk terhadap psikologis anak.
Hingga kini, Dedi belum memberikan tanggapan resmi atas berbagai kritik tersebut. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok