Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kala Dedi Mulyadi Buat Kecewa Warga Gabus Usai Kunjungan Diganti Pembongkaran...

 Dedi Mulyadi mulai memimpin pembongkaran 60 bangunan liar (bangli) Kali Sepak di Desa Srimukti dan Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (14/3/2025) pagi.

Repelita Bekasi - Kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke Kampung Gabus, Desa Srimukti, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, meninggalkan kekecewaan mendalam bagi warga.

Alih-alih membawa harapan, kehadiran gubernur justru menjadi pemicu penggusuran 50 bangunan liar yang telah lama digunakan warga untuk tempat tinggal maupun usaha kecil.

Rabu (18/6/2025), Satpol PP Kabupaten Bekasi membongkar deretan bangunan yang berdiri di sepanjang Jalan Kong Isah.

Pembongkaran dilakukan karena bangunan-bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik Perum Jasa Tirta, BUMN yang bergerak di bidang pengelolaan sumber daya air.

Pemerintah daerah menyatakan bahwa kawasan tersebut akan dinormalisasi dan dibangun fasilitas oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jawa Barat.

“Setelah penertiban akan dilaksanakan normalisasi dari Perum Jasa Tirta, dari SDA Jawa Barat juga sama akan dilakukan pembangunan. Kita juga dari pemerintah daerah ikut andil,” ujar Kepala Bidang Trantib Satpol PP Kabupaten Bekasi, Ganda Sasmita, di lokasi.

Ganda menambahkan bahwa instruksi penertiban datang langsung dari Dedi Mulyadi dan disampaikan melalui Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang.

“Ini didasari dari kunjungan Pak Gubernur, kemudian meminta kepada Pak Bupati untuk menertibkan bangunan yang ada di Srimukti,” ungkapnya.

Namun di balik alasan penataan ruang, muncul suara warga yang merasa kecewa dan ditinggalkan.

Irwansyah (51), pemilik warung kopi yang ikut tergusur, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Dedi Mulyadi.

“Enggak mau milih lagi (Dedi Mulyadi) saya, sudah kecewa. Saya rakyat kecil, jual kopi Rp1.000–Rp2.000, keuntungannya buat nafkahin anak saya. Kalau begini kan saya mau makan dari mana, kerjaan susah,” kata Irwansyah dengan nada getir.

Ia mengaku kaget karena pembongkaran dilakukan hanya beberapa hari setelah kunjungan gubernur.

Irwansyah juga menyayangkan tidak adanya pemberitahuan apapun saat kunjungan tersebut berlangsung.

“Enggak dikasih tahu (saat Dedi Mulyadi berkunjung ke Kampung Gabus), cuma ngonten doang,” sindir Irwansyah.

Ia menambahkan bahwa mayoritas warga yang digusur adalah pendukung Dedi Mulyadi saat pemilihan sebelumnya.

Rasa kecewa itu membuatnya berharap agar sang gubernur tidak menjabat lebih dari satu periode.

“Ya terserah pemerintah mau diganti ya syukur, kalau enggak ya sudah, saya ihklasin. Paling Dedi Mulyadi satu periode,” ucapnya.

Di sisi lain, Camat Tambun Utara, Najmuddin, masih memberi peluang kepada warga untuk tetap berusaha di lokasi lama, dengan syarat tertentu.

“Kalau untuk berdagang selagi itu bermanfaat silakan saja, enggak dilarang. Yang enggak boleh itu dibangun bangunan permanen,” jelas Najmuddin. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved