Breaking Posts

-->
6/trending/recent

Hot Widget

-->
Type Here to Get Search Results !

Israel Serang Iran, Ilmuwan Nuklir Sedighi Saber dan Keluarganya Tewas Sebelum Gencatan Senjata

 

Repelita Teheran - Seorang ilmuwan nuklir Iran bernama Mohammad Reza Sedighi Saber tewas bersama sebelas anggota keluarganya dalam serangan udara Israel.

Peristiwa itu terjadi hanya beberapa jam sebelum gencatan senjata antara Iran dan Israel diberlakukan pada Senin (23/6/2025) malam.

Serangan berlangsung di kota Astaneh Ashrafieh, wilayah utara Iran dekat Laut Kaspia.

Sedighi Saber dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam program nuklir Iran.

Dalam laporan yang disiarkan Press TV, jenazah yang ditemukan di lokasi termasuk orang tua, perempuan, dan anak-anak dari keluarganya.

Serangan itu menambah daftar panjang target ilmuwan yang menjadi korban selama 12 hari kampanye militer Israel terhadap Iran.

Diketahui Israel telah menargetkan sedikitnya 14 ilmuwan nuklir selama operasi tersebut berlangsung.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran mencatat total korban jiwa akibat serangan Israel sejak awal konflik telah mencapai 627 orang.

Jumlah korban luka dilaporkan menembus angka 4.870 jiwa.

Di tengah kondisi itu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa negosiasi langsung antara Iran dan Amerika Serikat akan digelar pekan depan.

Trump menyatakan pembicaraan dilakukan sebagai bagian dari proses gencatan senjata yang sedang berjalan.

Dalam pernyataan sebelumnya, Trump juga membuka peluang pengiriman tambahan sistem pertahanan udara untuk Israel, termasuk rudal Patriot.

Meski demikian, situasi keamanan di Iran dan sekitarnya masih dianggap rapuh.

Pembunuhan tokoh penting, termasuk serangan terhadap pemukiman sipil, masih terus berlangsung.

Serangan terbaru Israel juga menyasar Gaza, menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas.

Korban jiwa tercatat termasuk para pengungsi yang bermukim di tenda darurat di Gaza selatan.

Bersamaan dengan itu, militer Israel diperintahkan menyiapkan strategi baru untuk menghentikan dugaan perampasan bantuan oleh Hamas.

Instruksi ini dikeluarkan langsung oleh Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Kamis (26/6/2025).

Sementara itu, penampakan Brigadir Jenderal Esmail Qaani di Teheran membantah klaim Israel sebelumnya bahwa ia tewas dalam salah satu serangan.

Kehadirannya dianggap sebagai tamparan terhadap kredibilitas laporan militer Israel.

Di sisi lain, Trump menyerukan agar sidang kasus korupsi Netanyahu dibatalkan, menyebutnya bermuatan politik dan menyamakan dengan kasus hukum yang pernah ia alami. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

-->

Below Post Ad

-->

Ads Bottom

-->
Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved