Repelita Jakarta - Politikus Partai Demokrat Andi Arief menyatakan bahwa pernyataan Megawati Soekarnoputri mengenai isu ijazah Presiden Joko Widodo sudah tepat dan seharusnya menjadi solusi.
Ia menilai bahwa maksud Megawati adalah untuk mengakhiri polemik dengan cara damai dan mengajak semua pihak menahan diri.
Andi Arief mengingatkan agar persoalan ini tidak dibesar-besarkan sehingga tidak mengganggu stabilitas nasional.
Ia menyebutkan bahwa masalah ijazah ini baru ramai akhir-akhir ini dan sebelumnya tidak pernah menjadi perhatian publik.
Menurutnya, lebih baik fokus pada hal-hal penting yang berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Andi Arief juga menyoroti bahwa Universitas Gadjah Mada tidak bisa memberikan pernyataan resmi soal keaslian ijazah Jokowi di ruang sidang.
Ia memperkirakan bila perkara ini berlanjut ke proses hukum, akan menimbulkan komplikasi baru.
Sebelumnya, Jokowi mengambil langkah hukum dengan melaporkan kasus tersebut ke Polda Metro Jaya.
Langkah ini diambil menyusul maraknya pertanyaan soal keaslian ijazah yang kini bergulir di pengadilan.
Sidang perdana telah dilakukan di Pengadilan Negeri Solo, dengan Jokowi sebagai tergugat utama.
Selain itu, beberapa tokoh yang mengkritik keaslian ijazah juga telah dilaporkan ke polisi.
Mereka termasuk mantan Menpora Roy Suryo, ahli forensik digital Rismon Sianipar, Wakil Ketua TPUA Rizal Fadillah, dan dokter Tifauzia Tyassuma.
Isu ini masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan memancing berbagai reaksi.
Sebagian mendukung langkah hukum Jokowi, sementara sebagian lain tetap meragukan keaslian ijazah tersebut.
Tokoh politik dan akademisi pun terbagi pendapat, ada yang menyarankan agar fokus kembali ke persoalan nasional yang lebih mendesak.
Namun, ada pula yang menekankan pentingnya transparansi demi menjaga kepercayaan publik terhadap kepemimpinan.
Polemik ini menggarisbawahi kebutuhan keterbukaan dan akuntabilitas dari seorang pemimpin negara.
Jokowi diharapkan memberikan penjelasan yang tuntas untuk mengakhiri keraguan yang beredar.
Masyarakat juga diimbau untuk menyikapi isu ini dengan bijaksana dan tidak mudah terprovokasi.
Kasus ini menjadi pelajaran penting tentang pentingnya komunikasi yang terbuka antara pemimpin dan rakyat.
Dengan langkah yang tepat, diharapkan permasalahan ini segera selesai dan fokus pembangunan nasional dapat kembali berjalan.
Editor: 91224 R-ID Elok
