Perkara Ijazah yang Makin Bikin Jokowi Gerah

 

Repelita, Jakarta - Isu terkait keaslian ijazah Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) masih menjadi sorotan publik dan terus menuai perdebatan. Tudingan mengenai ijazah palsu membuat Jokowi merasa gerah dan semakin menanggapi serius masalah ini.

Jokowi dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia bahkan mempertimbangkan untuk mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak yang menyebarkan isu tersebut.

Massa Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) pada Rabu (16/4) mendatangi kediaman Jokowi di Solo untuk meminta kejelasan terkait ijazahnya. Mereka mengaku diterima oleh Jokowi selama 20 menit. Namun, Jokowi tidak memperlihatkan ijazahnya.

"Wakil Ketua TPUA, Rizal Fadhilah, menyampaikan bahwa Jokowi tidak memperlihatkan ijazahnya dan hanya mengembalikan masalah ini kepada proses hukum. Jika pengadilan memintanya, baru ia akan menunjukkan ijazah tersebut," kata Rizal.

TPUA mengaku kecewa karena hanya menerima penjelasan dari Universitas Gadjah Mada (UGM), yang menyatakan bahwa ijazah tersebut hanya bisa ditunjukkan oleh pemiliknya. Namun, Jokowi tetap bersikukuh bahwa ia tidak memiliki kewajiban untuk menunjukkan ijazah kepada TPUA.

"Saya tidak punya kewajiban untuk menunjukkan ijazah kepada mereka. Ini bukan urusan mereka," ujar Jokowi menanggapi permintaan tersebut.

Jokowi juga menegaskan bahwa jika pengadilan memintanya, ia siap menunjukkan ijazah asli. Ia menegaskan bahwa masalah ini akan ia hadapi secara hukum jika terus berlanjut.

"Saya mempertimbangkan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum karena sudah menjadi fitnah dan pencemaran nama baik," ungkap Jokowi.

Kuasa hukum Jokowi juga telah mulai mengkaji langkah hukum terkait tuduhan ijazah palsu. Mereka menilai bahwa tudingan ini merupakan bentuk pembunuhan karakter yang sengaja dibangun oleh oknum-oknum tertentu.

"Langkah hukum sedang kami pertimbangkan karena tuduhan ini sangat merugikan dan sudah melewati batas," kata Prof. Dr. Firmanto Laksana, kuasa hukum Jokowi.

Jokowi pun meminta agar masyarakat berhenti menyebarkan informasi yang menyesatkan dan merugikan. Ia juga mengingatkan agar tidak ada pihak yang menyebarkan fitnah atau kebohongan tentang dirinya.

Keaslian ijazah Jokowi telah diverifikasi oleh lembaga yang berwenang, termasuk KPU dan pihak Universitas Gadjah Mada. Firmanto menegaskan bahwa klarifikasi sudah disampaikan secara terbuka oleh pihak terkait dan mengingatkan agar narasi negatif berhenti disebarkan.

Jokowi bertekad untuk menghadapi tuduhan ini dengan tegas dan tidak akan membiarkan isu ini merusak reputasinya..(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga