Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Sosok Bang Arul Mendadak Menghilang Usai Hina Try Sutrisno dan Desak Gibran Dicopot

 Sosok Bang Arul Penghina Try Sutrisno, Kini Menghilang dari Dunia Maya

Repelita Jakarta - Jagat maya kembali dihebohkan oleh sosok pemuda yang dikenal dengan sebutan Bang Arul.

Namanya mencuat setelah mengunggah video yang menyulut emosi publik.

Dalam video tersebut, ia menyampaikan kritik tajam dan kata-kata kasar terhadap mantan Wakil Presiden RI, Jenderal (Purn) Try Sutrisno.

Bang Arul melontarkan hinaan yang dinilai melecehkan sosok purnawirawan yang dihormati tersebut.

Ia menyebut Try Sutrisno dengan istilah bernada olok-olok.

Tak hanya itu, ia juga melontarkan ancaman verbal yang tidak pantas disampaikan secara publik.

Tindakan itu disebut-sebut sebagai respon atas dorongan dari sejumlah purnawirawan yang meminta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka diganti.

Respons keras muncul dari berbagai kalangan masyarakat.

Warganet mengecam ucapan Arul yang dinilai tidak beretika.

Kemarahan publik semakin besar setelah video tersebut menyebar secara luas di media sosial.

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD bahkan turut menanggapi.

Ia menilai situasi ini sebagai refleksi dari kebebasan berpendapat yang kebablasan.

Mahfud menyebut demokrasi di Indonesia telah berkembang secara liar sehingga anak muda merasa bebas menyerang simbol negara tanpa batas etika.

Usai kritik dan hujatan mengalir deras, Bang Arul tiba-tiba menghilang dari dunia maya.

Akun TikTok yang digunakan untuk menyebarkan video telah lenyap.

Namun sebelum menghapus jejak digitalnya, ia sempat mengunggah video permintaan maaf.

Dalam klarifikasinya, ia menyampaikan tidak memiliki maksud pribadi untuk menghina.

Ia mengaku hanya terpancing emosi dan menyadari perbuatannya telah menyinggung banyak pihak.

Meski begitu, publik tetap menuntut pertanggungjawaban lebih lanjut.

Sejumlah pihak mendesak aparat berwenang untuk menelusuri dan menindak Bang Arul secara hukum.

Tindakan tersebut dianggap telah mencoreng kehormatan tokoh nasional dan berpotensi memicu perpecahan sosial.

Peristiwa ini kembali membuka diskusi mengenai batas kebebasan berekspresi.

Banyak yang menilai bahwa media sosial saat ini telah berubah menjadi ruang bebas tanpa kontrol moral.

Namun kebebasan itu tidak boleh melanggar norma kesopanan dan hukum yang berlaku.

Kejadian ini juga menyadarkan publik akan pentingnya edukasi literasi digital.

Masyarakat perlu terus diingatkan bahwa kebebasan menyampaikan pendapat harus disertai tanggung jawab sosial.

Etika menjadi kunci utama agar perbedaan pendapat tidak berubah menjadi permusuhan.

Bang Arul menjadi contoh nyata bagaimana kelalaian dalam menjaga ucapan bisa berujung fatal.

Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bersama untuk menjaga etika komunikasi, baik di dunia nyata maupun digital.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved