Repelita Jakarta – Pengamat politik Ray Rangkuti mengungkapkan adanya indikasi menurunnya peran Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam pemerintahan Prabowo Subianto.
Menurut Ray, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan bahwa Gibran tidak memiliki pengaruh signifikan dalam kebijakan pemerintahan saat ini.
Salah satu contohnya adalah penunjukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai utusan khusus ke Vatikan. Ray mempertanyakan mengapa Jokowi yang dipilih, padahal Gibran sebagai Wakil Presiden seharusnya memiliki kapasitas untuk menjalankan tugas tersebut.
Ia menilai hal ini menunjukkan bahwa Gibran tidak diberi peran penting dalam diplomasi internasional.
Selain itu, Ray juga menyoroti rendahnya elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran dalam survei.
Ia menyebutkan bahwa meskipun Gibran memiliki potensi untuk mendongkrak elektabilitas, kenyataannya hal tersebut tidak terjadi.
Ray menilai bahwa masyarakat mulai tidak tertarik dengan strategi kampanye pasangan ini.
Ray juga menilai bahwa kabinet yang dibentuk oleh Prabowo-Gibran terlalu gemuk dan didominasi oleh partai politik.
Menurutnya, hal ini menunjukkan kelemahan dalam kepemimpinan dan kurangnya independensi dalam pengambilan keputusan.
Terakhir, Ray mengingatkan bahwa peran Wakil Presiden seharusnya tidak hanya simbolis.
Ia berharap agar Gibran diberikan tanggung jawab yang lebih besar dalam pemerintahan agar dapat berkontribusi secara maksimal.
Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai dinamika kekuasaan dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dan bagaimana peran masing-masing pemimpin dalam menjalankan roda pemerintahan.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok