Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

[HEBOH] Gibran Soroti Peluang Besar Bonus Demografi, Namun Pengamat Anggap Ini Hanya Jadi Komoditas Politik

Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka usai menghadiri seminar soal penerapan AI di SMAN 66 Jakarta, Rabu (12/3/2025).

Repelita, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka baru-baru ini membahas mengenai fenomena bonus demografi yang tengah terjadi di Indonesia. Gibran menyatakan bahwa Indonesia saat ini berada dalam momen yang sangat menentukan di tengah berbagai tantangan global, seperti perang dagang, geopolitik, dan perubahan iklim.

Menurutnya, Indonesia, sebagai negara besar, harus tetap tumbuh, lincah, dan adaptif. “Teman-teman, tantangan ini memang ada. Bahkan begitu besar, tapi yakinlah peluang kita juga jauh lebih besar,” kata Gibran dalam sebuah video yang diunggah di kanal Youtube pribadinya, Sabtu (19/4/2025).

Gibran juga menjelaskan bahwa lebih dari separuh penduduk Indonesia, sekitar 208 juta orang, akan berada pada usia produktif antara 2030 hingga 2045. “Ini adalah kondisi yang terjadi hanya sekali dalam sejarah peradaban sebuah bangsa. Kesempatan ini tidak akan terulang, di mana sekitar 208 juta penduduk kita akan berada di usia produktif,” ujar Gibran.

Dia menganggap hal ini sebagai peluang besar untuk mengelola bonus demografi. “Agar bukan menjadi sekadar bonus, bukan menjadi sekadar angka statistik yang fantastis, tapi sebagai jawaban untuk masa depan Indonesia,” tambahnya.

Gibran mendorong generasi muda untuk menyiapkan diri, memiliki mimpi besar, dan keberanian untuk membuat terobosan. “Karena penentu di era kompetisi saat ini bukan siapa yang paling kuat, tapi siapa yang paling cepat belajar, cepat beradaptasi, dan cepat memanfaatkan peluang,” tegas Gibran.

Gibran juga menyebutkan keberhasilan film animasi “Jumbo” sebagai tanda era baru industri film Indonesia. “Jumlah penonton film Jumbo di bioskop sudah menembus 4 juta, dan akan ditayangkan di 17 negara Asia dan Eropa. Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia,” ungkapnya.

Selain itu, Gibran mengungkapkan rasa bangganya terhadap Timnas U-17 yang lolos kualifikasi Piala Dunia. Ia menilai bahwa keberhasilan generasi muda ini menunjukkan kemampuan mereka di bidang olahraga dan kreativitas.

Mengomentari hal ini, pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, berpendapat bahwa Gibran tengah berusaha menciptakan momentum dengan berbicara tentang bonus demografi. Adi mengungkapkan bahwa sorotan publik terhadap Gibran dalam beberapa bulan terakhir cenderung menurun.

“Setelah meluncurkan program Lapor Mas Wapres dan blusukan ke berbagai tempat, publik tidak lagi melihat Gibran yang bisa dilihat dari seorang Wakil Presiden Republik Indonesia,” kata Adi.

Menurut Adi, meskipun data yang disampaikan Gibran tentang bonus demografi tidak terbantahkan, ia menyarankan agar pemerintah lebih serius dan menyeluruh dalam menyiapkan generasi muda. Adi mencatat banyak anak muda yang kesulitan melanjutkan pendidikan akibat mahalnya biaya pendidikan.

“Banyak anak muda yang sulit untuk melanjutkan sekolah SMA atau kuliah. Persoalan biaya pendidikan sangat nyata,” tambah Adi.

Adi juga mencatat bahwa bonus demografi sering digunakan sebagai komoditas politik oleh elite politik. “Bonus demografi sudah lama menjadi dagangan politik elite,” pungkasnya. (*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved