Repelita Jakarta - Pengusaha minyak Mohammad Riza Chalid menjadi kunci pemberantasan dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah, produk kilang, sub holding, dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKSM).
Kunci utama pemberantasan korupsi sebesar 1.000 triliun rupiah di sektor minyak mentah Pertamina, menurut netizen King Purwa, adalah perlakuan terhadap Mohammad Riza Chalid. Dalam unggahannya di media sosial, King Purwa menyatakan, "Kuncinya niat pemerintah @prabowo terhadap korupsi 1.000 T minyak mentah pertamina adalah perlakuan kepada orang ini." Ia kemudian menambahkan dua foto Riza Chalid dan menyebutkan, "Klo lolos lagi berarti hanya GANTI PEMAIN."
Lebih lanjut, King Purwa mengungkapkan bahwa Riza Chalid diduga memiliki daftar hitam pejabat tinggi negara yang menikmati hasil korupsi. "Dia memegang kartu As, DAFTAR HITAM para pejabat tinggi negara yang menikmati hasil korupsi itu," ungkapnya.
Riza Chalid terseret kasus korupsi tata kelola minyak mentah karena anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR), yang merupakan beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, telah ditetapkan sebagai tersangka.
Penyidik Kejaksaan Agung (Kejagung) juga telah melakukan penggeledahan di rumah dan kantor Riza Chalid di Jakarta pada Selasa, 25 Februari 2025. Penggeledahan tersebut dilakukan di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dan lantai 20 Gedung Plaza Asia, Jakarta Pusat, sehari setelah Kejagung menetapkan tujuh orang sebagai tersangka, pada Senin, 24 Februari 2025. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok