Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Nasib Bos Hibisc Fantasy Terungkap, Akun Sosmed Angga Kusnan Menghilang Setelah Jadi Sorotan Publik

Nasib Bos Hibisc Fantasy usai Disemprot Dedi Mulyadi, Akun Medsosnya Tak Muncul Lagi Setelah Ngeyel

Repelita, Jakarta - Nasib bos tempat wisata Hibisc Fantasy akhirnya terungkap. Setelah sempat membela diri di hadapan Dedi Mulyadi, kini bos Hibisc Fantasy tak lagi bisa berkutik.

Akun media sosial Direktur PT Jaswita Lestari Jaya, yang merupakan pemilik taman rekreasi Hibisc Fantasy Puncak, kini menghilang setelah menjadi sorotan publik. Angga Kusnan, yang diketahui aktif di Instagram, menghilang setelah mendapatkan perhatian luas dari netizen.

Angga Kusnan, seorang pengusaha muda yang juga menjabat sebagai Ketua Umum HIPMI Bandung Barat dan Ketua IPNI Bandung Barat, kini tengah menjadi sasaran empuk netizen. Pada Jumat, 7 Maret 2025, akun media sosial Angga Kusnan terpantau hilang setelah heboh terkait pembangunan yang belum berizin di Hibisc Fantasy Puncak.

Dalam beberapa kesempatan, Angga sempat bersikukuh dan tidak mengakui kesalahannya saat diminta Dedi Mulyadi untuk membongkar bangunan Hibisc Fantasy yang belum memiliki izin. Angga mengaku bahwa PT Jaswita Lestari Jaya telah memiliki izin untuk membangun seluas 15.000 meter, meskipun taman rekreasi itu dibangun di atas lahan yang dulunya merupakan kebun teh dan hutan.

Namun, saat Dedi Mulyadi menanyakan alasan tidak dilaksanakannya peringatan dari Satpol PP Kabupaten Bogor, Angga menjelaskan bahwa mereka telah melakukan penyegelan pada bangunan-bangunan yang tidak berizin, meskipun pada akhirnya pengakuan itu menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut.

"Saya melakukan penyegelan bersama Satpol PP Kabupaten Bogor," ujar Angga Kusnan.

Tindakan Angga tersebut memicu reaksi dari Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, yang mempertanyakan kenapa pengusaha tersebut malah menyegel bangunan yang didirikannya sendiri.

Dedi Mulyadi, yang tidak puas dengan penjelasan tersebut, mengajukan pertanyaan keras mengenai pemodal yang mendukung pembangunan Hibisc Fantasy. "Yang punya duit siapa sih?" tanya Dedi Mulyadi. Namun, Angga hanya bisa memberikan jawaban samar dengan menyebut ada investor dari luar.

Dedi Mulyadi kemudian mengungkapkan bahwa PT Jaswita Lestari Jaya hanya digunakan sebagai "boneka" oleh para pemodal besar untuk mempermudah proses perizinan. "Jaswita gak mungkin punya duit lah, saya tahu lah ini Jaswita cuma dipakai cover aja untuk mendapat izin," tegas Dedi Mulyadi.

Setelah insiden tersebut, Dedi Mulyadi kembali mengunjungi Hibisc Fantasy Puncak pada Jumat, 7 Maret 2025, untuk memantau proses pembongkaran bangunan yang tidak berizin. Ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus mengawal pembongkaran bangunan yang tidak sesuai dengan izin yang diberikan.

"Saya konsisten, kalau nggak ditungguin suka kabur, makanya saya tungguin," kata Dedi Mulyadi, sambil menekankan bahwa saat ini akan fokus membongkar bangunan ilegal yang ada.

Dedi Mulyadi mengungkapkan bahwa izin IMB yang dimiliki Hibisc Fantasy hanya berlaku untuk 14 bangunan, sedangkan saat ini terdapat 39 bangunan yang berdiri di lokasi tersebut, dengan 29 di antaranya tanpa izin. Hal ini menjadi sorotan besar, terutama terkait dengan dampak lingkungan dan banjir yang ditimbulkan oleh pembangunan yang tidak teratur.

Dedi Mulyadi juga menyebutkan bahwa pemilik uang yang mendanai pembangunan taman rekreasi ini adalah pengusaha dari Semarang dan Jakarta, meskipun ia tidak mengetahui perjanjian antara PT Jaswita Lestari Jaya dengan para pemodal tersebut.

"Saya nggak tahu perjanjiannya seperti apa, nanti Direkturnya belum datang sampai sekarang," ujar Dedi Mulyadi.

Netizen pun ramai memberikan komentar mengenai insiden ini. Banyak yang mengkritik keras tindakan pengusaha tersebut, sementara beberapa lainnya mendukung langkah tegas Dedi Mulyadi.

"Salah banget tuh pengusaha, gak bisa bikin izin yang benar," tulis salah satu netizen di media sosial.

Dedi Mulyadi pun mengungkapkan niatnya untuk mengganti kerugian yang timbul akibat kerusakan dan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari taman wisata ini.

"Saya siap ganti semua kerugiannya," tegas Dedi Mulyadi.

Dengan langkah tegas yang diambilnya, Dedi Mulyadi menunjukkan komitmennya untuk menjaga kepentingan masyarakat dan memastikan bahwa pembangunan di Jawa Barat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad


Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved