Repelita Jakarta - Jurnalis investigasi Dandhy Laksono menyoroti temuan Minyakita yang dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), tetapi takarannya lebih sedikit dari seharusnya.
Dandhy mengatakan bahwa selama ini hutan di Indonesia telah dihabisi untuk perkebunan sawit, namun minyak yang dihasilkan justru berkualitas rendah.
"Hutannya dihabisi untuk sawit. Minyak sawitnya kualitas rendah. Dijualnya di atas Harga Eceran Tertinggi. Takarannya dikurangi," kata Dandhy dalam unggahannya di X, Senin.
Di sisi lain, Presiden Prabowo Subianto justru menyinggung keterlibatan asing dalam berbagai kegaduhan di Indonesia.
"Presidennya: 'Ini ulah kekuatan asing yang ingin memecah belah Indonesia'," imbuhnya.
Sebelumnya, dalam peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra, Prabowo mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap upaya adu domba yang dilakukan pihak asing.
"Kalau ada yang dihasut-hasut, atau mau ada yang menghasut, waspada. Ini ulah kekuatan asing yang selalu ingin memecah belah Indonesia," ujar Prabowo. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok