Dirut Pertamina Akui Sengaja Menghilang usai Kejagung Bongkar Kasus Korupsi

Repelita Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri mengakui dirinya sengaja menghilang setelah Kejaksaan Agung membongkar kasus korupsi tata kelola minyak yang melibatkan sejumlah petinggi Pertamina, termasuk dugaan oplosan bensin Pertamax.

Simon menyatakan dirinya tidak ingin memperkeruh suasana, sehingga memilih untuk tidak langsung muncul ke publik. Hal ini disampaikannya dalam rapat dengar pendapat antara Pertamina dan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta.

"Saya terbuka sampaikan apa adanya, bahwa pada awal konferensi pers dari Kejaksaan Agung, tentunya kami menghormati proses hukum dan fakta hukum yang ditemukan. Jadi, kami tidak ingin pada kesempatan itu, termasuk saya sendiri, tidak ingin muncul dulu supaya tidak terlalu memperkeruh suasana," ujar Simon.

Ia khawatir jika langsung memberikan pernyataan ke publik, maka akan timbul kesan bahwa pihaknya bersikap defensif terhadap kasus yang terjadi. Menurutnya, lebih baik memberikan waktu kepada Kejaksaan Agung untuk menjalankan proses hukum terlebih dahulu.

"Sambil kami introspeksi diri, evaluasi di internal," lanjutnya.

Beberapa hari setelah kasus ini diekspos, barulah Simon dan jajaran petinggi lainnya menggelar jumpa pers. Ia menegaskan bahwa dirinya ikut bertanggung jawab, meskipun kasus korupsi ini terjadi sebelum ia menjabat sebagai Dirut Pertamina.

"Walaupun kejadian ini terjadi sebelum era saya bergabung, namun sebagai pimpinan yang diberi amanah saat ini, ini adalah tanggung jawab saya juga. Dan tentunya saya hadir tampil untuk meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas kejadian yang tentunya sangat membawa kegaduhan di masyarakat," kata Simon.

"Dan berikan kami kesempatan untuk kerja keras dan kembali mendapatkan kepercayaan serta kebanggaan dari masyarakat," tutupnya.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga