Repelita Jakarta - Pengamat politik Rocky Gerung terkejut setelah Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mengungkap bahwa separuh dari dana bansos Rp 500 triliun tidak tepat sasaran pada pemerintahan mantan Presiden Joko Widodo.
"Sangat mengejutkan karena yang mengucapkan ialah Luhut, orang yang tahu semua soal selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi," ujar Rocky Gerung dalam kanal YouTube Rocky Gerung Official, Senin.
Menurut Rocky, pengakuan tersebut membuat masyarakat bertanya-tanya tentang kejelasan dana bansos yang disebut tidak tepat sasaran.
"Orang bertanya yang Rp 250 triliun itu tersalur, terkorupsi, atau tidak tersalur?" katanya.
Ia menyebut Luhut sudah menerangkan bahwa terdapat data yang tidak jelas dalam penyaluran bansos.
"Namun, ada Rp 250 triliun yang tidak tersalur. Itu artinya ada hak orang miskin yang tidak dirawat negara," ujar Rocky.
Dosen Universitas Indonesia itu menilai perlu adanya audit terkait penyaluran bansos pada era Jokowi.
"Bansos ini satu upaya untuk menjadi social safety net bagi mereka yang rentan terkena badai ekonomi," tuturnya.
Rocky menyarankan pemerintah meminta keterangan dari semua pihak yang harus bertanggung jawab, termasuk Menteri Sosial dan kepala daerah.
"Pemerintah kemarin, yaitu Presiden Jokowi, harus bertanggung jawab. Saya mesti berhati-hati mengucapkan itu karena Jokowi lagi, Jokowi lagi," katanya. (*)
Editor: 91224 R-ID Elok