Repelita, Jakarta - Menteri Koperasi yang juga Ketua Projo, Budi Arie Setiadi, menemui Presiden ke-7 Joko Widodo di kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, pada Selasa, 28 Januari 2025.
Pertemuan antara Budi Arie dan ayah dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu berlangsung secara tertutup.
Budi Arie meninggalkan rumah Jokowi sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah wartawan yang menunggu di luar dilarang untuk mewawancarai atau memotret dirinya.
Mengenai pertemuannya dengan Budi Arie, Jokowi menyebut kedatangan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika itu hanya sebatas silaturahmi biasa tanpa ada pembicaraan khusus.
"Tidak ada pembicaraan spesifik, hanya silaturahmi," terang Jokowi.
"Semua yang bisa saya layani, saya layani," katanya.
Senada dengan Jokowi, Projo melalui keterangannya di media sosial X mengkonfirmasi bahwa pertemuan di hari cuti bersama itu hanya silaturahmi biasa sebagai sahabat.
"Silahturahmi Biasa ke pak Joko Widodo," tegas Projo.
Karena kepentingannya menemui Jokowi tidak terkuak, beragam spekulasi pun bermunculan di media sosial. Ada yang menyebutkan Budi Arie mengadu ke Jokowi atas dugaan kasus hukum yang belakangan kembali mencuat.
Pemilik akun X Narkosun misalnya mempertanyakan tujuan Budi Arie yang tiba-tiba sowan ke Jokowi.
"Kira-kira bahas apa ya? Pemberantasan judol? Eh…kan menteri Koperasi," celetuknya.
Pegiat media sosial Denny Siregar menimpali. "Gimana pak Prab? Aduhh susah itu pak sekarang. Kayaknya susah ditekuk. Agak laen.." sahutnya.
Akun anonim Partai Socmed tak ketinggalan menanggapi.
"Ada yg datang ke Solo nangis2 minta perlindungan. Semoga saja yg ditangisi tidak menanggapi dan menjunjung tinggi proses hukum," tulisnya.
"Ternyata Budi Arie ke Solo ada agenda soal isu Reshuffle, kemungkinan ini Budi Arie berpeluang minum sekali untuk reshuffle. A1," cuit @firman***.
Berdasarkan bocoran yang diterima, bahwa Budi Arie yang menemui Jokowi dalam kapasitasnya sebagai menteri koperasi. Benarkah bersinggungan dengan kinerjanya dalam pemerintahan, atau ada persoalan yang lebih genting? (*)
Editor: 91224 R-ID Elok