Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Polemik Gus Miftah, The Indonesian Institute: Perlunya Sertifikasi Penceramah Agama

 Polemik Gus Miftah, The Indonesian Institute: Perlunya Sertifikasi Penceramah Agama

Jakarta, 11 Desember 2024 - Polemik yang melibatkan Gus Miftah, yang bermula dari ujaran kasar kepada penjual es teh, berujung pada pengunduran dirinya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Sarana Keagamaan.

Menanggapi hal ini, Peneliti Bidang Sosial The Indonesian Institute, Dewi Rahmawati Nur Aulia, menyarankan pemerintah untuk mengambil langkah proaktif dalam mengatur dan memperkuat kapasitas penceramah agama. Salah satu caranya, menurut Dewi, adalah melalui skema sertifikasi untuk meningkatkan kredibilitas, akuntabilitas, dan kualitas dakwah di Indonesia.

“Kasus Miftah dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk meninjau kembali pentingnya standar kualifikasi penceramah agama di berbagai konteks agama,” kata Dewi.

Menurutnya, masyarakat memerlukan figur penceramah yang tidak hanya memiliki pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga kepekaan sosial terhadap situasi masyarakat. Dengan adanya sertifikasi, dapat menjadi jaminan bahwa materi dakwah yang disampaikan sesuai dengan nilai-nilai kepatutan, edukatif, informatif, mendamaikan, memberdayakan, dan tidak memicu konflik sosial.

“Sertifikasi penceramah agama diharapkan dapat menjadi standar untuk memastikan bahwa materi yang disampaikan dapat menjaga keharmonisan dan kedamaian di masyarakat,” ungkapnya.

Dewi juga menegaskan bahwa proses sertifikasi harus inklusif dan melibatkan berbagai pihak, seperti organisasi keagamaan, akademisi, dan komunitas. Dengan cara ini, tidak akan ada kesan diskriminatif terhadap golongan tertentu.

“Tujuan sertifikasi bukan untuk membatasi siapa yang boleh berceramah, tetapi untuk memastikan standar keilmuan yang terpercaya, etika yang terjaga, serta pengetahuan yang konstruktif,” tambahnya.

Dewi meminta pemerintah dan pihak terkait untuk membangun sistem kegiatan keagamaan, seperti ceramah, yang kompeten dan mendukung semangat Bhinneka Tunggal Ika. Dengan pendekatan yang holistik, diharapkan penceramah agama dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan masyarakat yang damai, berpengetahuan, dan memberdayakan.(*)

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved