Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Kiai Said Aqil Siroj: Segera Wujudkan Jalur Sutera Islam Indonesia-China

Kiai Said Aqil Siroj:...

JAKARTA, 5 Desember 2024 – Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) di bawah kepemimpinan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA mempercepat upaya strategis untuk merajut dan mewujudkan Jalur Sutera Islam Indonesia-China. Langkah ini didasari oleh fakta sejarah, realitas kekinian, dan proyeksi masa depan hubungan antara kedua negara.

Dalam rangkaian kunjungannya ke China, Prof. Said Aqil bersama delegasi LPOI menelusuri jejak sejarah Islam di negara tersebut. Mereka menemukan bukti bahwa hubungan antara kekaisaran China dengan Islam di masa lalu sangat erat dan harmonis.

“Kami temukan bukti arkeologis dan manuskrip sejarah yang menunjukkan kedekatan antara Islam dan kekaisaran China. Banyak tokoh penting pada masa itu, seperti Laksamana Cheng Ho dan Ma Huan, adalah sosok Muslim yang taat,” ujar Said Aqil.

Salah satu temuan berharga adalah prasasti di Masjid Fuzhou, yang menegaskan relasi kultural, psikologis, dan spiritual antara pemeluk Islam dan penganut Konfusianisme. Masjid ini, yang telah berdiri lebih dari ratusan tahun, menjadi saksi sejarah perkembangan Islam yang dijaga dengan baik oleh pemerintah China.

Hubungan antara Islam Indonesia dan Islam di China diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Jalur Sutera menjadi saksi penyebaran Islam, baik dari maupun ke China. Bukti arkeologis seperti makam sahabat Nabi di Quanzhou dan maqam Sa'ad bin Abi Waqqas di Guangzhou menguatkan fakta bahwa Islam telah hadir lebih awal di China sebelum menyebar ke Asia lainnya, termasuk Indonesia.

“Dakwah Laksamana Cheng Ho yang tujuh kali mengunjungi Indonesia serta keberadaan Wali Songo, yang sebagian adalah keturunan China, memperkokoh ikatan antara Islam Indonesia dan China,” lanjut Said Aqil.

Dalam kunjungannya ke Fujian Normal University, delegasi LPOI bersama pimpinan universitas berdiskusi untuk merancang kerja sama pembentukan Center of Islamic Studies, Halal Center, serta pengembangan Indonesia-China University. Delegasi juga menandatangani nota kesepahaman (LOI) dengan Beijing HAIJU Smart Information Technology Co.Ltd. terkait solusi satelit dan pengembangan bisnis.

Selain itu, kolaborasi dalam bidang herbal medicine dan penelitian bersama dengan Fujian Traditional Medicine juga menjadi bagian dari agenda kunjungan. Bersama Fujian Polytechnic Normal University, delegasi membahas pengembangan laboratorium halal dan animasi pembelajaran sejarah Islam.

Said Aqil menekankan pentingnya kerja sama Indonesia dan China dalam menggenggam pasar dunia Islam, khususnya dalam industri halal. Dengan kekuatan sumber daya manusia dan public trust di ekosistem dunia Islam yang dimiliki Indonesia, serta teknologi dan pasar global yang dimiliki China, Said Aqil optimistis pasar global dapat dikuasai bersama.

“Spirit Keislaman, Spirit Nusantara, Spirit Konfusianisme, dan Spirit Silk Road bila diorkestrasi dengan baik akan menjadi kekuatan peradaban yang kokoh dan melegenda,” tutupnya.(*)

Editor: Elok WA R-ID

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved