Baru hari ketujuh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming memimpin negara, sudah banyak keluhan dan masalah yang terjadi. Bahkan kritik masyarakat untuk pemimpin mulai dikebiri dan direpresi.
BEM FISIP UNAIR jadi korban represi usai memberikan kritik ke Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Pasalnya, BEM FISIP UNAIR langsung dibekukan oleh dekanat pada Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 16.13 WIB.
Alasan utama pembekuan BEM FISIP UNAIR adalah tindakan mereka yang membuat karangan bunga sebagai satire pada Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming. Karangan bunga untuk Prabowo-Gibran itu dipasang pada Selasa, 22 Oktober 2024 lalu.
“Selamat atas dilantiknya jenderal bengis pelanggar HAM dan professor IPK 2,5 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rezim haram konstitusi. Dari Mulyono (Baj*ngan penghancur demokrasi,” tulis ucapan di karangan bunga tersebut.
Tak hanya itu, pada foto Prabowo Subianto, jabatan yang ditulis bukanlah presiden melainkan Ketua Tim Mawar. Sedangkan jabatan Gibran bukanlah Wakil Presiden tapi Admin Fufufafa.
BEM FISIP UNAIR membuat karangan bunga tersebut selain sebagai satire, juga sebagai komitmen mereka untuk bermanfaat bagi seluruh civitas akademika FISIP UNAIR. Terutama untuk menumbukan jiwa kritis dan peka sosial kepada mahasiswa.
Belum ada diskusi lebih lanjut dengan pihak dekanat terkait pembekuan BEM FISIP UNAIR. Pihak mahasiswa tidak mau menyerah atas pembungkaman tersebut.
"Kami sepakat untuk tidak menyerah untuk memproses keadilan bagi seluruh fungsionaris dan tetap melanjutkan perjuangan sampai waktu demisioner yang telah ditentukan," kata pihak BEM FISIP UNAIR.
Kronologi
Pemasangan karangan bunga
Pemasangan karangan bunga terjadi pada Selasa, 22 Oktober 2024 pukul 15.00 WIB. Karangan bunga kemudian ditarik 18.45 WIB karena hujan.
Pemanggilan oleh komisi etik Fakultas
Pada Kamis, 24 Oktober 2024 pukul 22.25 WIB, Presiden BEM FISIP UNAIR mendapat surat pemanggilan oleh Ketua Komisi Etik Fakultas. Adapun surat tersebut untuk mengklarifikasi kepemilikan karangan bunga.
Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 9.03 WIB, Presiden BEM FISIP UNAIR beserta wakil dan Menteri Politik dan Kajian Strategis memenuhi panggilan Komisi Etik Fakultas yang ada di Common Room FISIP Unair.
Terdapat surat dari Dekan FISIp UNAIR untuk mengklarifikasi pemasangan karangan bunga dari BEM FISIP. Kemudian komisi etik menanyakan kepemilikan karangan bunga pada pengurus BEM.
BEM FISIP UNAIR menegaskan bahwa pemasangan karangan bunga itu merupakan inisiatif pihak BEM, dan tidak ada campur tangan dari pihak manapun. Komisi etik juga sempat menanyakan perihal konsekuensi pengunggahan di media sosial.
Pembekuan sepihak
Pada Jumat, 25 Oktober 2024 pukul 16.13 WIB BEM FISIP UNAIR mendapat surel dengan nomor 11048/TB/UN3.FISIP/KM.04/2024 BEM FISIP Unair. Surat tersebut berisi pembekuan BEM FISIP UNAIR. seperti dikutip dari pikiran rakyat
Sebelumnya, BEM FISIP Unair terhenti usai membuat karangan bunga sindiran untuk Prabowo-Gibran . Dekanat FISIP Unair beralasan bahwa karangan bunga itu tidak beretika.
Dari foto yang tersebar di media sosial, karangan bunga itu berbentuk persegi panjang dan berisi foto presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Papan itu bertuliskan 'Selamat atas dilantiknya Jenderal Bengis Pelanggar HAM dan Profesor IPK 2,3 sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang lahir dari rahim haram konstitusi'.
Pada bagian bawah foto Prabowo ditulisi Ketua Tim Mawar. Sementara pada bagian foto Gibran ditulisi Admin Fufufafa. Selain itu, terdapat tulisan 'Dari: Mulyono (B******n Penghancur Demokrasi)'.
Presiden BEM FISIP Unair, Tuffahati Ulayyah membenarkan bahwa organisasinya kini sedang terancam karena karangan bunga tersebut. Betul, sejak Jumat 25 Oktober 2024 (dibekukan), ucap Tufa.***