Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Presiden Azerbaijan: Perdamaian Dengan Armenia Semakin Dekat

BAKU: Presiden Azeri Ilham Aliyev mengatakan pada hari Minggu bahwa negaranya “lebih dekat dari sebelumnya” dengan perjanjian damai dengan Armenia, setengah tahun setelah Azerbaijan merebut kembali wilayah Karabakh dari mayoritas etnis Armenia, yang memicu eksodus massal etnis Armenia.

“Hari ini, kami berada dalam fase aktif perundingan perdamaian dengan Armenia,” kata Aliyev dalam sambutannya setelah bertemu dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di Baku, menurut transkrip yang diterbitkan di situs web pemimpin Azeri.

“Kami sekarang lebih dekat dengan perdamaian dibandingkan sebelumnya.”

Stoltenberg mengatakan dia menyambut baik langkah menuju perdamaian antara kedua negara.

“Saya menghargai apa yang Anda katakan bahwa Anda semakin dekat dengan perjanjian perdamaian dibandingkan sebelumnya,” kata Stoltenberg, menurut transkrip yang dipublikasikan di situs NATO.

“Dan saya hanya bisa mendorong Anda untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk mencapai perjanjian damai abadi dengan Armenia.”

Pada bulan Desember, negara-negara tetangga Kaukasus Selatan mengeluarkan pernyataan bersama yang mengatakan mereka ingin mencapai kesepakatan damai dan sejak itu telah mengadakan banyak pembicaraan, termasuk perundingan dua hari di Berlin pada bulan Februari.

Kantor pers Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari pernyataan Aliyev.

Armenia yang beragama Kristen dan Azerbaijan yang mayoritas beragama Islam pertama kali berperang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang memisahkan diri pada tahun 1988. Setelah beberapa dekade bermusuhan, Azerbaijan pada bulan September merebut kembali Karabakh, yang dikuasai oleh mayoritas etnis Armenia sejak tahun 1990-an meskipun diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan.

Serangan tersebut menyebabkan sebagian besar dari 120.000 etnis Armenia di kawasan itu mengungsi ke negara tetangga, Armenia.

Armenia menggambarkan serangan itu sebagai pembersihan etnis. Azerbaijan membantah hal itu dan mengatakan mereka yang melarikan diri bisa saja tetap tinggal dan diintegrasikan ke dalam Azerbaijan.

Elemen kunci dalam menjamin suatu perjanjian adalah demarkasi perbatasan dan pembentukan koridor transportasi regional yang melintasi wilayah masing-masing.

Armenia juga mengangkat isu penentuan kendali atas daerah kantong etnis di kedua sisi perbatasan.

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved