Sejumlah negara Arab dan Muslim mengecam serangan pasukan Rezim Zionis ke Masjid Al Aqsa, dan warga Palestina yang sedang beribadah di sana, dan menegaskan bahwa Tel Aviv bertanggung jawab atas eskalasi ketegangan di Wilayah pendudukan.
Menanggapi serangan pasukan Rezim Zionis ke Masjid Al Aqsa, Rabu (5/4/2023) dinihari, Arab Saudi, Qatar, Yordania, Mesir dan Turki mengeluarkan kecaman, dan menyebut Israel bertanggung jawab atas kekerasan serta pelemahan upaya gencatan senjata.
Kementerian Luar Negeri Saudi mengumumkan, "Saudi sangat mencemaskan serangan pasukan Israel ke halaman Masjid Al Aqsa, serangan terhadap mereka yang sedang beribadah di masjid tersebut, dan penangkapan warga Palestina."
Kemlu Turki menegaskan, "Kami mengutuk serangan aparat keamanan Israel ke wilayah Masjid Al Aqsa, dan status bersejarahnya, begitu juga penyerangan terhadap orang-orang yang sedang beribadah, dan penangkapan sejumlah banyak warga sipil Palestina."
Menurut Kemlu Turki, serangan pasukan Rezim Zionis ke Masjid Al Aqsa, yang diakukan di bulan suci Ramadan, sama sekali tidak bisa ditolerir.
Kemlu Mesir mengumumkan, "Serangan terbuka yang menyebabkan sejumlah banyak warga Palestina yang tengah melakukan ibadah dan itikaf termasuk perempuan terluka, melanggar seluruh aturan dan hukum internasional."
Kemlu Mesir menganggap Israel, bertanggung jawab atas peningkatan eskalasi ketegangan berbahaya ini, dan telah melemahkan upaya Kairo dan mitra-mitranya untuk menciptakan gencatan senjata.
Kemlu Qatar juga mengecam keras serangan terhadap warga Palestina yang tengah beribadah dan beritikaf di Masjid Al Aqsa, serta pelarangan masuknya ambulans yang akan menolong korban luka, oleh pasukan Israel.
Sementara Kemlu Yordania selain mengecam keras serangan pasukan Israel ke Masjid Al Aqsa, juga mendesak Tel Aviv agar segera menarik polisi, dan pasukan khususnya dari Masjid Al Aqsa.
