Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

PARAH! Bocor Permainan Rapi Pejabat Bea Cukai dan Mafia Penyelundup HP: 'Jangan Sampai Blow Up ke Media!'



 Viral surat terbuka pegawai milenial bea cukai yang gerah dan tergugah bongkar kelakuan parah para pejabat bea cukai tingkat eselon.

Saking parah kelakuan para eselon pejabat bea cukai kolab dengan mafia penyelundup HP, pegawai milenial ini spill pelanggaran main dengan mafia penyelundup HP ini berjalan terstruktur, sistematis dan masif di seluruh Indonesia lho.

Pegawai milenial ini spill para pimpinan dan pejabat eselon bea cukai menutupi pelanggaran parah itu supaya tidak sampai bocor dan viral di media massa dan media sosial.

Surat terbuka pegawai milenial bea cukai itu viral lewat postingan akun Twitter @PartaiSocmed.

Jadi kelauan pejabat eselon bae cukai terkait kongkalikong mafia penyelundup HP dari luar negeri dengan oknum orang bea cukai, yang melibatkan para pejabat.

Pegawai milenial itu dalam surat terbukanya bongkar soal permainan tersebut.

Jadi selepas Covid 19, pimpinan bea cukai di tempat pegawai milenial bekerja menerapkan ketentuan Ditjen Bea Cukai soal atacara Pemberitahuan dan Pedaftaran International Mobile Equipment Identity (IMEI) atas Perangkat Telekomunikasi dalam Pemberitahuan Pabean, sesuai surat nomor PER-13/BC/2021 tanggal 9 November 2021.

Nah dalam surat itu, pembebasan IMEI HP dikenai biaya US$ 500. Tapi ternyata dalam praktiknya dimainkan biayanya.

"Yang kami dapat dari teman-teman unit pengawasan (P2) BC Kualanamu ternyata ada Instruksi Khusus dari Direktorat P2 Pusat yang menyatakan bahwa ada anomali dan kecurangan yang terindikasi adanya kerugian negara, di mana harga yang ditetapkan pejabat Bea Cukai setingkat level menengah (Fungsional PBC Ahli Pertama) menetapkan sesuka hatinya atau sesuai pesanan," jelas surat terbuka itu dikutip Kamis 23 Maret 2023.

Parahnya praktik ini diketahui pejabat atasan yakni eselon IV dan III, tapi pejabat itu malah melindungi.

"Hal ini diketahui sampai ke kepala kantor wilayah (eselon II) dan tidak dilakukan tindakan tegas terkait hal tersebut karena demi menjaga nama baik intitusi jangan sampai ter blow up ke media," tulis surat itu.

Ternyata praktik mafia penyelundup HP dengan oknum bea cukai ini terjadi rapi seluruh Indonesia.

Pegawai milenial di surat itu sampai menuliskan praktik ini sistematis, dengan pejabat eselon II mengondisikan ke daerah supaya bisa tetap aman dan tidak bocor.

"Berdasarkan info yang kami dapat termyata hal tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara malah ternyata pelanggaran tersebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif di seluruh Indonesia," jelas surat tersebut.

Berikut ini isi lengkap surat terbuka pegawai milenial tersebut:

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam kebajikan.

Salam sejahtera bagi kita semua, Syalom, Oom

Izinkan kami mewakili millenial BC dari KPPBC TMP B Kualanamu menyampaikan informasi kepada publik yang selama ini ditutup-tutupi oleh pihak pejabat BC mulai dari eselon 3 (Kepala KPPBC) hingga eselon 2 (Kepala Kantor Wilayah dan Direktur di KP DJBC) terkait isu nasional atas pelanggaran secara terstruktur, sistematis, dan masif oleh direktorat kami selama periode januari s.d desember 2022.

Hal ini kami lakukan dikarenakan berkaca pada kejadian belakangan ini dimana terbukanya kecurangan yang dilakukan oleh pejabat-pejabat publik di direktorat sebelah dan akhirnya membuka mata kami untuk menyuarakan kebenaran atas pelanggaran yang selama ini dilakukan oleh pejabat-pejabat BC secara nasional dari mulai dari pejabat menengah (Fungsional PBC Ahli Pertama, eselon IV dan eselon III).

Kami berharap mulai dari kami millenial BC dari KPPBC TMP B Kualanamu, semua kebobrokan dan pelanggaran yang terjadi di tempat keluar masuk penumpang dari luar daerah pabean (Luar Negeri) yang masuk melalui Pelabuhan Udara dan Pelabuhan Laut di seluruh indonesia dapat mengungkap adanya penyelewengan petugas BC dan potensi kerugian negara atas pelanggaran yang dilakukan oleh pejabat-pejabat BC yang bertugas memutus atas barang bawaan penumpang dari Luar Negeri.

Sebelumnya, kami berharap dengan bapak/ibu sekalian dapat menyuarakan informasi ini dan menyampaikan ke publik karena kami sendiri dikekang oleh aturan sehingga tidak bebas dalam mengemukakan pendapat dan kebenaran oleh atasan kami. Kami selaku millenial BC dari KPPBC TMP B Kualanamu ingin menyampaikan fakta dan bukti sebagai berikut:

1. Setelah Pandemi Covid berakhir dan dibukanya kembali arus lalu lintas penumpang dari luar negeri melalui pelabuhan udara dan pelabuhan laut di awal Januari 2022, terjadi lonjakan yang cukup signifikan dan otomatis adanya barang bawaan penumpang.

DJBC akhirnya mengeluarkan PER-13/BC/2021 tanggal 9 November 2021 tentang Tatacara Pemberitahuan dan Pedaftaran International Mobile Equipment Identity (IMEI) atas Perangkat Telekomunikasi dalam Pemberitahuan Pabean.

2. Terkait Pemberitahuan dan Pedaftaran IMEl atas HT tersebut dalam Pemberitahuan Pabean (BC 2.2)

diberlakukan pembebasan USD 500 sesuai per-09/BC/2018 tanggal 30 April 2018. Sesuai data (terlampir) yang kami dapat dari teman-teman unit pengawasan (P2) BC Kualanamu ternyata ada Instruksi Khusus dari Direktorat P2 Pusat yang menyatakan bahwa ada anomali dan kecurangan yang terindikasi adanya kerugian negara, dimana harga yang ditetapkan pejabat Bea Cukai setingkat level menengah (Fungsional PBC Ahli Pertama) menetapkan sesuka hatinya atau sesuai pesanan.

Yang lebih parah lagi pejabat atasannya (eselon IV dan eselon III) melindungi hal tersebut karena lebih mementingkan menjaga nama baik demi predikat WBK-WBBM yang kami dapat daripada mengambil tindakan tegas.

3. Hal ini diketahui sampai ke kepala kantor wilayah (eselon II) dan tidak dilakukan tindakan tegas terkait hal tersebut karena demi menjaga nama baik intitusi jangan sampai ter blow up ke media.

4. Berdasarkan info yang kami dapat termyata hal tersebut tidak hanya terjadi di lingkungan Kantor Wilayah DJBC Sumatera Utara malah ternyata pelanggaran tersebut terjadi secara terstruktur, sistematis, dan masif di seluruh Indonesia karena ternyata sebelumnya eselon II (Direktur di Kantor Pusat DJBC) telah berkordinasi ke daerah untuk mengkondisikan hal tersebut agar tidak melebar kemana-mana cukup ditutupi.

Berdasarkan hal-hal diatas itulah kami merasa inilah saatnya momen kami untuk menyuarakan dan membuka kebusukan sekaligus saat untuk bersih-bersih di direktorat bea dan cukai sesuai dengan pidato presiden joko widodo saat membuka Rapat Paripurna Kabinet. Suwunnnn.




Sumber Berita / Artikel Asli : Haluan 

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved