Kabar seputar pemilu presiden 2024 masih terus ramai diperbincangkan oleh masyarakat saat ini.
Di mana tokoh-tokoh politik yang dikabarkan akan maju dalam pilpres 2024 juga tak kalah menariknya untuk terus dibahas.
Selain itu momen pemilu presiden yang diadakan 5 tahun sekali sudah seperti pesta demokrasi bagi rakyat.
Sehingga tak mengherankan jika antusias masyarakat juga cukup tinggi dalam menyambut digelarnya pesta demokrasi tersebut.
Salah satu tokoh politik yang erat dikaitkan dengan pilpres 2024 adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Meski belum ada deklarasi resmi, namun isu bahwa Ganjar Pranowo akan maju dalam pilpres 2024 semakin santer terdengar.
Asrinaldi, selaku pakar politik dari Universitas Andalas turut menanggapi soal isu majunya Ganjar Pranowo dalam pilpres 2024.
Dalam pernyataannya, Asrinaldi menyebut jika PDIP merupakan partai yang memegang kuasa tertinggi jalannya peta koalisi pilpres 2024.
Maka dari itu, Asrinaldi beranggapan bahwa jika PDIP sudah menentukan sikap maka partai lain juga akan langsung mengikuti.
“Bagi partai selain PDIP, ini menunggu PDIP mendeklarasikan. Jadi aka nada dampak turunan bila PDIP sudah menentukan calon,” ujar Asrinaldi, dikutip AyoJakarta.com dari Republika.co.id pada Senin, 20 Maret 2023.
Namun seperti yang diketahui, hingga sekarang PDIP tak juga kunjung mendeklarasikan siapa tokoh yang akan diusung dalam pilpres 2024.
Jika dilihat, PDIP memiliki dua nama yang berpeluang besar akan dicalonkan oleh partai dengan lambang banteng tersebut.
Dua nama dengan peluang terbesar akan diusung oleh PDIP tersebut adalah Puan Maharani selaku Ketua DPR RI dan Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah.
Akan tetapi, Asrinaldi mengungkapkan bahwa PDIP sedang merasakan dilematis soal siapakah yang akan diusung untuk maju pilpres 2024.
Bahkan Asrinaldi mengungkapkan kekhawatiran Megawati Soekarnoputri apabila mencalonkan Ganjar Pranowo.
Hal tersebut merujuk pada status Ganjar Pranowo yang dinilai merupakan trah Jokowi sehingga apabila menang Pilpres, Ganjar akan sulit dikendalikan.
“Bila PDIP calonkan Ganjar dan menang, Jokowi bisa kuasai PDIP. Itu pasti tidak diinginkan oleh Megawati,” kata Asrinaldi.
Di sisi lain, kata dia, bila mencalonkan Puan Maharani, PDIP ada keraguan terkait dengan elektabilitas Puan yang dinilai rendah.***
