Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Elite Senior PDIP Panda Nababan Ungkap Orang di Lingkaran Jokowi 'Abai' Soal Pemberantasan Korupsi

 


Panda Nababan, wartawan senior yang juga merupakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDI-P), mengungkapkan mengenai penanganan korupsi di lingkaran Jokowi.

Menurut Panda Nababan, orang-orang di lingkaran Jokowi tidak ada yang tampil menunjukan keteladanan terhadap bawahannya dalam pemberantasan korupsi.

Panda Nababan menyampaikan bahwasanya ada ketidakmampuan dari pembantu-pembantu Jokowi untuk mengkampanyekan gerakan anti korupsi kepada internalnya masing-masing.

“Kalau kesan yang ada sama saya, bahwa pembantu-pembantu presiden tidak punya kemampuan untuk menterjemahkan keinginan Jokowi untuk kampanye di internal,” ucap Panda Nababan, dikutip dari kanal Youtube Total Politik.

Bahkan Panda Nababan menegaskan, bahwa gema dan semangat untuk membangun gerakan anti korupsi tersebut tidak ada, bahkan belum pernah didengarnya di jajaran pembantu presiden.

Padahal menurutnya, kunci dari pemberantasan korupsi yang sesungguhnya adalah keteladanan, namun keteladanan tersebut hampir tidak pernah ia lihat.

“Sayangnya sekarang ini selama periode Jokowi, siapalah tokoh-tokoh yang tampil menjadi teladan, yang kita tahu apa? Dengan jabatan-jabatan yang mereka miliki itu, pengaruhnya apa?” sebut Bung Panda.

Bung Panda mengatakan bahwa pembantu-pembantu presiden tersebut tidak saling bahu membahu untuk membantu Jokowi memberantas korupsi, padahal menurutnya Jokowi sudah menunjukan keteladan sebagai sosok yang bebas dari korupsi.

Bahkan Bung Panda menyampaikan keluh kesahnya, menganai adanya pembantu presiden yang mengatakan bahwa Operasi Tangkap Tangan yang dilakukan KPK itu tidak baik untuk negara. 

Sebagai orang yang dekat dengan Jokowi, Panda Nababa pun menceritakan sebuah kisah, dimana ada seorang pembantu Jokowi yang ingin menutupi kasus korupsi seorang menteri.

Saat itu, Panda melaporkan kepada pembantu terdekat Jokowi tersebut, untuk menyampaikan kepada presiden bahwa ada seorang menteri yang tinggal dijebak dan diserahkan KPK.

Sebab ia mendapatkan informasi dari orang yang bertransaksi lansung dengan menteri tersebut, dimana mengenai waktu dan lokasinya sudah diketahui.

Namun dari keterangannya, pembantu terdekat Jokowi tersebut memberikan respon yang berbeda, tidak sesuai dengan apa yang diharapkan Panda Nababan.

“Tahu apa yang disampaikan pembantu presiden itu ke saya? udah lah bang, itu kan setoran dia ke ketua partainya, paling juga Rp10 miliar kalau nggak Rp20 miliar, gitu loh,” jelasnya.

Panda pun menyatakan bahwasanya dirinya tidak heran jika korupsi itu semakin marak, karena memang tidak ada keteledanan, tidak ada kampanye dan semangat untuk memberantas korupsi pada orang-orang di sekitar presiden.


Sumber Berita / Artikel Asli : Haluan

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved