Jokowi Tak Hadir di Sidang Mediasi Dugaan Ijazah Palsu, Gugatan di PN Solo Semakin Panas

Repelita Solo - Presiden Joko Widodo kembali tidak hadir dalam agenda mediasi kedua terkait gugatan dugaan ijazah palsu di Pengadilan Negeri Solo.

Sidang yang berlangsung pada Rabu, 7 Mei 2025, tidak membuahkan kesepakatan antara pihak penggugat dan tergugat.

Kuasa hukum Jokowi, YB Irpan, menegaskan bahwa Presiden telah memberikan kuasa hukum secara sah untuk menghadiri proses tersebut.

Menurut Irpan, pihak penggugat atas nama Muhammad Taufiq tidak memiliki kedudukan hukum yang jelas dalam mengajukan gugatan.

Ia menambahkan bahwa penggugat tidak bisa membuktikan adanya kepentingan langsung dalam perkara ini.

Irpan juga menepis tuntutan agar Presiden menunjukkan ijazah aslinya kepada publik secara terbuka.

Pernyataan itu dikemukakan sebagai bentuk sikap hukum untuk menjaga marwah Presiden yang masih menjabat.

Sebaliknya, pihak Taufiq tetap mendesak agar Presiden membuka bukti ijazah asli kepada masyarakat.

Taufiq menyebut ketidakhadiran Presiden menunjukkan sikap yang menghindar dari pertanggungjawaban publik.

Proses mediasi ini dipimpin oleh seorang akademisi dari Universitas Sebelas Maret, Prof. Adi Sulistiyono, sebagai mediator yang ditunjuk pengadilan.

Meskipun kedua belah pihak sudah hadir secara hukum, namun hasil akhir mediasi dinyatakan gagal mencapai mufakat.

Presiden melalui kuasa hukumnya menyampaikan bahwa ia siap mengikuti proses hukum lanjutan jika memang harus bersidang.

Tim pengacara Presiden menyebut seluruh langkah hukum telah disiapkan secara prosedural.

Sidang selanjutnya akan memasuki tahap pemeriksaan pokok perkara apabila tidak ada upaya damai lanjutan.

Perkara ini mendapat perhatian publik karena menyangkut validitas data pendidikan seorang kepala negara.

Kelanjutan sidang akan menentukan sejauh mana gugatan ini dapat dipertahankan di meja hijau.

Publik menantikan transparansi dari kedua belah pihak untuk menjaga kepercayaan terhadap institusi hukum.

Editor: 91224 R-ID Elok

Baca Juga