Repelita Jakarta - Saudagar minyak Mohammad Riza Chalid kembali menjadi sorotan dalam kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang sedang ditangani Kejaksaan Agung (Kejagung).
Kejagung sebelumnya telah menggeledah rumah Riza Chalid di Jalan Jenggala, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terkait kasus ini.
Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto, menilai bahwa peran Riza Chalid sangat penting dalam mengungkap praktik mafia migas yang merugikan negara.
Menurutnya, nyanyian atau keterangan dari Riza Chalid sangat dibutuhkan untuk menggulung pejabat-pejabat serakah yang menggunakan dirinya untuk membiayai agenda politik mereka.
"Nyanyian Riza Chalid sangat dibutuhkan oleh Kejagung dan publik untuk menggulung pejabat serakah yang menggunakannya untuk membiayai agenda dan kegiatan politiknya selama ini," kata Hari.
Riza Chalid terseret dalam kasus ini setelah anaknya, Muhammad Kerry Adrianto Riza, selaku beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, ditetapkan sebagai tersangka.
Dengan status tersangka yang dimiliki anaknya, Hari Purwanto meyakini Riza Chalid bisa menyusul dan menjadi pintu masuk bagi Kejagung untuk mengungkap lebih banyak nama pejabat yang diduga terlibat.
"Ayo Kejagung tetapkan Riza Chalid menjadi tersangka agar suaranya merdu didengar oleh publik yang merindukan keadilan hukum di NKRI," tambah Hari.
Kejagung terus melakukan penyelidikan dalam kasus ini, dengan penggeledahan di rumah dan kantor Riza Chalid.
Hal ini menunjukkan bahwa Kejagung berkomitmen untuk menuntaskan kasus yang melibatkan sejumlah pejabat dan pengusaha besar dalam praktik korupsi migas.(*)
Editor: 91224 R-ID Elok