Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Indahnya Seragam Warna Cokelat

 

OLEH: IRJEN POL (Purn) SISNO ADIWINOTO

Warna merupakan sarana komunikasi yang menyampaikan citra tertentu kepada publik. Warna seragam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) adalah warna cokelat. Warna tersebut memiliki makna filosofis yang melambangkan tanah, kemakmuran, dan pijakan manusia.

Warna cokelat juga menggambarkan kedekatan dengan alam dan masyarakat, menonjolkan nilai kebersahajaan, kehangatan, dan kejujuran. Selain itu, warna ini diartikan menciptakan persepsi stabilitas, keanggunan, serta menambah rasa percaya dan respek dari masyarakat.

Betapa indahnya warna cokelat, namun sayangnya ada yang menyalahartikan dengan munculnya rumor “Partai Cokelat (ParCok).” Walaupun tidak perlu ditanggapi secara berlebihan, namun dalam konteks sesama warga negara, tidak ada salahnya sedikit mengulasnya. Kita tentu prihatin atas keadaan yang membuat beberapa pihak merasa tidak nyaman.

Rumor "ParCok" sebenarnya tidak perlu diklarifikasi ke publik, karena hal tersebut tidak akan memberi manfaat. Semakin membela diri atas tudingan atau rumor, biasanya justru akan membuatnya semakin berkembang.

Belum ada ilmu yang saya kuasai untuk meredam persepsi atau opini publik serta tudingan atau stigma yang tidak tepat agar dapat dicegah atau diminimalisir. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah berkali-kali menyatakan netralitas Polri di setiap kesempatan. Namun, pada setiap tahun politik, Polri selalu menjadi sasaran serangan kelompok politik. Jika tidak berpihak kepada mereka, Polri disebut “ParCok,” dan jika berpihak, tetap tidak dianggap netral.

Polri adalah abdi negara yang diberi tanggung jawab untuk menjaga dan memelihara stabilitas keamanan. Polri selama ini fokus untuk mengamankan Pilpres dan Pilkada agar dapat berjalan aman, tertib, lancar, dan damai. Polri adalah institusi negara, bukan partai politik. Yang bisa terlibat dalam politik praktis hanya mereka yang sudah purnawirawan atau mundur dari dinas Polri.

Diharapkan semua pihak lebih baik berbuat kebaikan untuk negara dan bangsa, daripada terlibat dalam kelompok yang selalu menyerang dan berbicara negatif tentang Polri. Jika tidak bisa ikut menjaga negara, jangan malah memperkeruh situasi yang ada.

Tudingan rumor atau stigma “ParCok” memang menyakitkan bagi warga Polri, apalagi ketika langsung diamini oleh berbagai kalangan, terutama oleh mereka yang merasa kecewa dengan kondisi sekarang ini. Namun, kita patut bersyukur dan memberikan apresiasi kepada Polri karena pengamanan Pilkada di seluruh Indonesia berlangsung aman, tertib, dan lancar.

Biarkan mereka yang merasa kecewa mencari kambing hitam atas kekecewaannya, termasuk dengan mengambinghitamkan Polri.

Bagi Polri, yang penting adalah terus melakukan konsolidasi dan memperkuat pengamanan internal. Bagi kita semua, penting untuk melakukan introspeksi dan pembenahan diri masing-masing.

(Penulis adalah Pengamat Kepolisian)

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved