Amien Rais menyoroti langkah Presiden Joko Widodo yang aktif berkampanye dalam Pilkada 2024. Ia menganggap strategi ini sebagai persiapan untuk Pemilu Presiden 2029, yang kemungkinan besar akan mengusung putra sulung Jokowi, Gibran Rakbuming Raka, sebagai calon.
Menurut Amien, jika Prabowo Subianto, yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, tetap berhubungan dengan Jokowi, Indonesia bisa semakin terpuruk. Ia menegaskan bahwa ambisi politik Jokowi bisa membawa dampak buruk bagi negara.
"Saya khawatir Indonesia akan makin terpuruk jika Mulyono terus berkeinginan menjadikan Fufufafa sebagai presiden," ujar Amien dalam video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya.
Amien Rais juga mengkritik penggalangan dukungan untuk Bobby Nasution, menantu Jokowi, yang mencalonkan diri dalam Pilkada Sumatera Utara. Ia menilai keterlibatan aparat negara, terutama Polri, dalam mendukung Bobby sebagai pelanggaran terhadap prinsip demokrasi.
Menurut Amien, tekanan yang diberikan kepada pejabat desa dan aparat di Sumatera Utara untuk memenangkan Bobby merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap aturan pemilu. Ia merujuk pada laporan Majalah Tempo yang mengungkapkan adanya tekanan dari Kapolda hingga Kapolres untuk mendukung pasangan Bobby-Surya.
Amien menganggap ambisi politik Jokowi yang mendorong keluarga untuk terlibat dalam politik sebagai bentuk “serakah” dan “dahaga kekuasaan.” Ia menilai hal tersebut tidak hanya merusak demokrasi, tetapi juga bisa memperburuk keadaan bangsa.
Amien Rais mengimbau Prabowo Subianto untuk memutuskan hubungan dengan Jokowi. Ia menyebut Jokowi sebagai pemimpin yang toksik dan berpendapat bahwa hubungan tersebut hanya akan merugikan bangsa.
“Harapan saya atau kita semua adalah agar pemerintahan yang baru di bawah Presiden Prabowo Subianto dapat mengatasi kejanggalan dan bahaya ini. Resep saya sederhana: putuskan hubungan dengan pemimpin toksik seperti Mulyono,” tegas Amien Rais.(*)