Amien Rais kembali menjadi sorotan dengan kritik tajam terhadap mantan Presiden Jokowi, yang disebutnya sebagai "Mulyono" dalam berbagai pernyataannya.
Dalam konteks Pilkada 2024, Amien menyoroti keterlibatan Jokowi yang aktif mendukung sejumlah pasangan calon kepala daerah. Menurut Amien, tindakan ini mengabaikan etika dan moralitas politik.
Amien mengungkapkan bahwa Jokowi, sebagai figur besar, berusaha mengamankan kemenangan pasangan-pasangan tertentu di wilayah strategis seperti DKI Jakarta dan Jawa Tengah. Ia menilai hal ini sebagai upaya menggunakan sisa-sisa wibawa untuk memenangkan calon yang didukungnya dalam Pilkada yang semakin dekat.
Amien Rais menyebutkan bahwa kampanye Jokowi bersama pasangan calon Ahmad Luthfi dan Taj Yasin di Jawa Tengah mencolok dan kontroversial. Ia menggambarkan kampanye tersebut sebagai "pameran politik tanpa malu."
Amien mengkritik penggunaan konvoi truk besar, arak-arakan dengan penari, serta pembagian kaos massal yang menurutnya hanya menawarkan hiburan sementara demi meraih simpati rakyat.
Kritik Amien Rais juga mengarah pada semakin menguatnya dinasti politik yang ia nilai semakin dipertahankan oleh Jokowi. Ia menuduh Jokowi memperkuat jaringan kekuasaan yang berorientasi pada kepentingan pribadi, terutama untuk masa depan Gibran, putra sulung Jokowi.
Menurut Amien, ini menunjukkan bahwa Jokowi belum sepenuhnya meninggalkan politik populisme yang mengedepankan citra, bukan substansi.
Ia menegaskan bahwa apa yang dilakukan oleh trio Mulyono, Luthfi, dan Yasin di daerah seperti Grobogan, Purwokerto, dan Banyumas merupakan contoh nyata dari pameran politik yang tak etis dan merendahkan kecerdasan rakyat.(*)