Rocky Gerung Soroti Polemik Penggunaan Kop Surat Kemendes PDT yang Dinilai Mencoreng Nama Baik Kabinet Merah Putih
Pengamat politik Rocky Gerung mengomentari kisruh terkait penggunaan kop surat Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) yang menurutnya mencoreng nama baik Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Rocky mengungkapkan pandangannya dalam sebuah acara diskusi yang disiarkan ulang di kanal YouTube Forum News Network (FNN) dan dikutip oleh Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Senin, 28 Oktober 2024. Ia mengkritik tindakan Mendes PDT Yandri Susanto yang menggunakan kop surat resmi Kemendes PDT untuk menginstruksikan para kepala desa berkumpul guna mendukung kampanye istrinya.
"Kabinet Merah Putih awalnya berdiri dengan prinsip-prinsip yang kokoh, tetapi seorang menteri yang telah diberi pembekalan oleh para pakar dalam dan luar negeri di Hambalang, justru menggunakan kop surat kementerian untuk tujuan politik pribadi," ujar Rocky.
Rocky menyoroti bahwa kegiatan pembekalan yang diberikan oleh Presiden Prabowo kepada para menteri seharusnya menjadi landasan untuk menghindari tindakan yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Namun, ia menilai bahwa briefing tersebut tidak sepenuhnya dipahami atau mungkin diabaikan oleh menteri terkait.
"Prabowo dari awal sudah memberikan arahan yang jelas, tetapi rupanya ada menteri yang memilih untuk mengabaikan prinsip tersebut demi kepentingan pribadi," lanjut Rocky.
Menurut Rocky, para pejabat yang diangkat oleh Presiden Prabowo seharusnya mengedepankan kepentingan rakyat, bukan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
"Jika paradigma yang digunakan adalah kepentingan rakyat, sebagaimana yang selalu diusung oleh Pak Prabowo, maka menteri-menteri dalam kabinet ini seharusnya menyingkirkan kepentingan pragmatis mereka," jelas mantan dosen filsafat Universitas Indonesia tersebut.
Rocky menilai bahwa tindakan Mendes PDT Yandri Susanto menciptakan "moral hazard" dalam Kabinet Merah Putih yang telah berusaha membangun citra positif di mata publik.
"Seharusnya, sebagai pejabat negara, ia paham untuk tidak menyalahgunakan jabatan. Meski ia mengklaim tidak ada anggaran negara yang digunakan, namun tanda tangan pada surat resmi tersebut adalah bentuk tanggung jawab negara," kata Rocky.
Rocky pun menyayangkan situasi tersebut, dengan menyatakan bahwa tindakan Yandri telah meredupkan citra kabinet yang awalnya didirikan dengan semangat Merah Putih.***