Breaking Posts

6/trending/recent

Hot Widget

Type Here to Get Search Results !

Lonjakan Suara PSI Tak Masuk Akal, Pembajakan Pemilu 2024 Nyaris Sempurna!

 

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis menyebut lonjakan suara tidak masuk akal yang dialami oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mempertegas pembajakan Pemilu 2024 nyaris sempurna sempurna dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani dalam keterangannya mengatakan PSI merupakan satu-satunya partai yang mengalami lonjakan suara sangat tajam di dalam kurun waktu dan rentang persentase suara masuk yang sama.

Di tingkat nasional, partai yang dipimpin Kaesang Pangarep yang merupakan anak bungsu dari Jokowi melesat nyaris 400 ribu suara dalam enam hari terakhir.

Untuk diketahui, suara PSI sudah mencapai 3,13%, mendekati ambang batas parliamentary threshold sebesar 4 persen.

Padahal, dalam pantauan Koalisi Masyarakat Sipil, hasil real count data dari 530.776 tempat pemungutan suara (TPS) per Senin 26 Februari 2023, suara PSI hanya sebesar 2.001.493 suara atau 2,68 persen.

"Bagi Koalisi Masyarakat Sipil yang sangat akrab dengan data riset serta terbiasa membaca tren dan dinamika data, lonjakan presentase suara PSI di saat data suara masuk di atas 60% itu tidak lazim dan tidak masuk akal. Koalisi sudah menduga penggelembungan suara akan terjadi bersamaan dengan penghentian penghitungan manual di tingkat kecamatan dan penghentian Sirekap KPU," katanya, dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (2/3/2024).

Sebagaimana diketahui, sejak 18 Februari 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) di beberapa Kabupaten/Kota sempat menghentikan pleno terbuka rekapitulasi suara secara manual di tingkat kecamatan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Pada saat yang sama, Sirekap KPU RI dihentikan dengan alasan sinkronisasi data Sirekap secara faktual beberapa kali tidak bisa diakses publik.

"Koalisi sudah mengingatkan penghentian pleno terbuka tentang rekapitulasi suara secara manual di tingkat Kecamatan serta penghentian Sirekap KPU harus dipersoalkan. Sebab hal itu menguatkan kecurigaan publik, Pemilu 2024 telah dibajak oleh rezim Jokowi," tuturnya.

Koalisi Masyarakat Sipil menilai pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu 2024 direkayasa sedemikian rupa diduga kuat untuk mewujudkan tiga keinginan Jokowi.

Tiga keinginan itu di antaranya memenangkan Paslon Capres Cawapres Prabowo-Gibran, meloloskan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ke Parlemen, dan terakhir untuk menggerus suara PDI Perjuangan.

"Jika dugaan penggelembungan suara PSI dan fakta-fakta kecurangan ini dibiarkan, maka lengkaplah kekacauan Pemilu 2024 yang dengan sendirinya menghancurkan legitimasi Pemilu. Pada saat yang sama, nyaris sempurna lah pembajakan Pemilu 2024 oleh Rezim Despotik ini untuk kepentingan dan ambisi kekuasaan Jokowi, keluarga, dan kroni-kroninya," tegasnya.

Koalisi Masyarakat Sipil meminta kepada para anggota DPR RI agar menggunakan hak konstitusional untuk membongkar kejahatan Pemilu pada Pemilu 2024, khususnya melalui penggunaan Hak Angket.

Masyarakat juga diajak untuk melakukan konsolidasi serta terus memassifkan tekanan publik.

Sumber Berita / Artikel Asli : okezone

Posting Komentar

0 Komentar
* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.

Top Post Ad

Below Post Ad

Ads Bottom

Copyright © 2023 - Repelita.net | All Right Reserved